Berita Sidik Kasus
MUSI RAWAS – Nasib petani karet di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel), semakin tidak jelas. Mereka berdoa, berharap harga karet bisa secepat berubah.
Sebagai petani karet, mereka hanya bisa berharap pemerintah Kabupaten Musi Rawas bisa secepat merubah harga getah.
Nibuan, 45, petani karet di Desa Suka Karya, Kecamatan Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas, Selasa, (6/10), mengatakan.
“Harga karet di Kabupaten Musi Rawas merosot tajam dari harga Rp 20 ribu menjadi Rp 4.500 per kilogram senjak delapan tahun terakhir. Desa itu dihuni sekitar 365 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sebanyak 1113 orang.
Sekitar 78 persen keluarga di Kecamatan Ulu Rawas menggantungkan hidup pada kebun karet. Harga karet merosot selama delapan tahun terakhir membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Mereka mengaku tak bisa mencari pekerjaan lain selain mengantungkan hidup pada kebun karet.
“Kami selalu berdoa, pemerintah segera mengambil langkah agar supaya harga karet di Kabupaten Musi Rawas kembali membaik,” kata Nibuan.
Wahyu ,43, petani karet di Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas mengatakan, kebun karet miliknya sekitar 7 hektar. Merosotnya harga komoditas karet membuat keuntungan yang ia dapat menurun dari Rp 1.166.600 per-hari menjadi Rp 2.62.500 per-hari.
“Kami berharap, harga karet bisa secepatnya berubah. Harga 5000 perkilo sangat tidak mencukupi. Kami tidak mungkin melakukan pekerjaan lain selain mengantungkan hidup pada kebun karet,” harapnya.
(JONI)
Komentar