Berita sidikkasus.co.id.
BANYUWANGI – “Sungguh sangat ironis proyek rehab 3 ruang kelas SMP Negeri 3 Muncar dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor”siluman”. Papan nama kegiatan tidak dipasang dan dari mana sumber anggarannya tidak jelas APBD atau APBN. Ketua Kumite H. Suyoto Mahmud Sholeh atau lebih akrab dipanggil Mbah Yoto SMP Negeri 3 Muncar Banyuwangi angkat bicara terkait rehab ruang kelas tersebut, dengan nanda keras pada saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media.” Sabtu 03/10/2030
“SMP Negeri 3 Muncar kabupaten Banyuwangi mendapat proyek rehab 3 ruang kelas tapi tidak jelas, siapa kontraktor nya…, siapa konsultannya…., dan anggarannya dari mana…papan nama kegiatan tidak dipasang…, bagaimana saya tahu ?….. Menurut informasi dari guru di sekolah SMPN 3 Muncar, Konsultan kontraktor datang menyampaikan bahwa,” 3 ruang kelas akan di rehab dan besuk akan mulai dikerjakan”, kata mbah yoto menurunkan konsoltan.
Selesai ngomong langsung pamit pergi, dan tidak memberikan SPK ( Surat Perintah Kerja), kalau menurut aturan pemerintah SPK harus ada dan diberikan kepada pihak sekolah yang mendapat proyek dari pihak kontraktual, bukan ngomong tok!
Lebih lanjut, “Dengan adanya proyek kontraktual yang tidak jelas ini, Dia ( Mbah Nyoto) sebagai ketua komite SMP Negeri 3 Muncar sangat kecewa melihat pekerjaan asal asalan dan melihat kayu tidak layak dipakai seperti kayu Jabon, dan kayu uru sudah lapuk, dan diduga menelanggar RAB”, kata mbah Nyoto.
Dia menambahkan, ” Selaku Ketua Komite SMP Negeri 3 Muncar, saya sudah melaporkan ke Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan ke Dispendik ( Dinas Pendidikan Banyuwangi) Kadis Ratno.
Tanggapan dari bupati Anas, ” Terima kasih Mbah yoto, segera saya tindak lanjuti”, ucap Mbah yoto menirukan bupati Anas. Dari Kepala Dinas Pendidikan sudah ada tanggapan positif, makanya kemarin sudah diantar kayu kruwing 1 kubik dan ada dua balok kayu sudah nyabun/kropos. Nanti kalau saya ketemu dengan pemilik CV/ pelaksana dua balok kayu yang sudah nyabun itu minta diganti yang bagus”, ucapannya.
Sukijo sebagai anggota Komite, juga mengatakan ” Diduga pemilik CV atas nama Rudi Banyuwangi, dan melihat cara kerjanya kontraktual sangat disayangkan karena tidak sesuai dengan harapan, mereka mengerjakan asal asalan. Kalau tidak ditegur Mbah yoto kayu bekas tetap dipakai dan sudah lapuk, jika dibiarkan sampai finis apa jadinya, yang jelas membahayakan anak-anak waktu proses belajar didalam kelas. Melihat kondisi kayunya seperti itu, bagaimana kalau balok baloknya rontok dan pada saat itu anak-anak sedang belajar di ruang kelas, sangat membahayakan anak-anak….
“Saya sangat mendukung atas tindakan ketua Komite menegur kepada pekerja untuk segera menurunkan semua kayu yang lama diturunkan dan di ganti kayu yang standar pemerintah, bukan asal pasang kayu. Dengan harapan dengan ditegur Mbah yoto, kontraktual tersebut sebagai pembelajaran agar patuh pada aturan pemerintah dan jika tetap dilanggar maka ketua Komite akan melaporkan Kapolresta Banyuwangi”, pungkasnya
Pantauan awak media sidikkasus.co.id kelihatan kayu banyak yang tidak layak dikerjakan asal jadi, dan papan nama kegiatan proyek tidak dipasang, diduga CV siluman.
Sementara kepala sekolah SMP Negeri 3 Muncar Banyuwangi belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. (Joen)
Komentar