Berdirinya Pasantren Raudhatul Ma’Wa, Al Aziziyah. Masyarakat Mendukung

Berita: Sidikkasus.co.id.

Simeulue Aceh – Berdirinya Pondok Pasantren Raudhatul Ma’wa Al Aziziyah yang bertempat di Desa Busung Indah Kecamatan Teupah Tengah Kab Simeulue tahun 2020 bersambut Anstusias Masyrakat setempat.

Adapun gagasan berdirinya Dayah tersebut yang di ketuai Ustadz Muhammad Hanafi selaku da’i Propinsi Aceh yang di tugaskan kedaerah Simeulue dan bertempat di Desa Busung mengemban tugasnya berjalan sukses serta juga gagasannya untuk pembangunan Dayah pasantren tentang ilmu agama yang ia miliki” alhamdulillah saat ini suda 40 an para santri / santri wati yang kita terima.

Lanjut dia ( Hanafi-red), bahwa ada satu dua orang nginap sini dari desa tetangga. Maklum Dayah ini baru merangkak dari nol, insa Allah kedepan akan lebih baik dan maju serta dukungan masyarakat juga sangat baik.” ujar Hanafi.

” berharap semoga berjalan sukses dan juga saya melakukan lobi lobi para dermawan maupun pemerintah untuk memperhatikan fasilitas fasilitas di lokasi Dayah. Sebut Hanafi tak terlupakan rasa bertirama kasih pada Pemerintah daerah melalui bidang Ekonomi yakni Pk Zaitun selaku Kabag Ekonomi yang telah memberikan dua unit lampu penerang. begitu juga pihak pihak lain yang telah berpartisipasi menyumbangkan moril maupun materil dan atas semua ini Allah SWT yang dapat membalasnya. Amin” ucap Hanafi.

Gayung bersambut juga dari masyarakat setempat atas gagasan berdirinya Dayah ini, sebut saja Hendri.K salah satu toko pemuda Desa Busung sangat antusias serta diamini Nuzul juga masyarakat setempat dalam pesan gruop Whatsap.app
serta juga Ketua Pemuda Jaslianda mengaprisiasi. Namun Jaslianda berharap kedepan bisa terbangun satu unit lagi aula artinya Santri dan Santri wati bisa pisah sesuai juga harapan ustad Hanafi mengatakan pada kami” ucapnya.

Lanjut dia ( Jaslianda-red) sementara saat ini sama sama kita maklumi dengan kondisi yang ada, artinya semua itu butuh proses dan kami masyarakat siap bantu khusunya wali murid Sedaya upaya yang bisa.”tutup Jaslianda.

( Bung Madi).

Komentar