Foto. M. Yunus Wahyudi aktivis kontroversial Banyuwangi
BANYUWANGI – Video pernyataan M. Yunus Wahyudi seorang aktivis kontroversial di Banyuwangi, yang beredar beberapa hari yang lalu hingga menjadi Viral di Media sosial ( Medsos ) yang menyebut tidak ada orang di Banyuwangi yang meninggal karena Covid-19, kini Yunus Wahyudi mengklarifikasi pernyataannya.
Yunus mengatakan Kepada awak media, dalam videonya yang mengaku anti masker itu menjelaskan, bahwa awalnya dia terdorong membuat video tersebut sehingga mengegerkan warga Banyuwangi, bahkan menyebar hampir ke seluruh wilayah Indonesia setelah orang-orang menggunakan masker.
“Saya bilang aktivis anti masker bukan berarti saya mengajarkan orang untuk tidak menggunakan masker. Tetapi hanya untuk saya pribadi, ”kata Yunus. Kamis (17/9/2020).
Pernyataan Yunus dalam video yang di buatnya sehingga menjadi Viral, atas dasar lantaran adanya video pernyataan dari Menteri Kesehatan Indonesia, Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. dan seorang profesor dari Amerika Serikat. Yang kompleks penyakit dalam yang mengatakan jika masker hanya diperuntukkan bagi orang yang sakit, bukan untuk orang yang sehat.
“Menteri Kesehatan sudah ngomong (orang sehat memakai masker, Red) justru akan membuat penyakit pada diri orang yang sehat itu jika masker tidak digunakan dengan cara yang benar, Merah,” terang Yunus.
Yunus menambahkan, dalam video viral tersebut, dia berbicara jika dimana mana ada Covid-19, akan tetapi di Banyuwangi tidak ada. Karena apa, kata yunus, selama ini covid 19 di Banyuwangi tidak jelas.
“Yang saya Maksud tidak jelas ini, karena saya waktu itu bertanya ke dokter Rio (Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono), kebetulan pada saat itu, di sana juga ada Bupati Anas. Dalam video saya disana, dokter Rio menjawab tidak ada orang yang meninggal karena Corona di Banyuwangi ini, ”ungkapnya.
“Ketika saya berbicara, berarti di Banyuwangi ini hoax, dokter Rio mengiyakan pada saat itu. ujarnya.
“Atas dasar itulah saya berbicara. Saya tidak mengada-ada, karena pada saat itu, ada rekaman saya juga ketika saya berbicara kepada mereka, ”terangnya.
Selanjutnya aktivis kontroversial ini yang juga di kenal dengan julukan Harimau Blambangan, meminta dengan tegas, agar terkait masalah penanganan Covid 19 yang begitu besar di Banyuwangi untuk diaudit, agar tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Yunus menegaskan lagi. “Kami berharap adanya audit anggaran penanganan covid 19 biar pengunaanya jelas dan transparan,” ujarnya.
Sementara itu, ketika Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono dikonfirmasi awak media terkait hal tersebut melalui WhatsAppnya, dia hanya merespon dengan emoticon senyuman. (guh/ted)
Komentar