Sarah Tewas Secara Tragis

Berita sidikkasus.co.id

Palembang – Sarah, (17), tewas mengenaskan usai motor Beat Putih BG 2145 ACR ia kendarai dihajar truk tangki air BG 8055 MJ. Sarah langsung tewas di TKP Jalan Sosial RT 01 RW 01 Pulokerto Gandus, tepat di depan SDN 149 Gandus (Palembang).

Berdasarkan hasil penelusuran Sujiono Nurwahyudi dan Joni, Sarah, (17), tercatat secara administrasi sebagai warga Selat Punai RT 25 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus.

Sementara teman almarhum, Cindi, (17), diketahui hanya mengalami luka cukup parah dibagian kedua kaki.

Cindi, (17), ia tercatat secara administrasi sebagai warga Perum Griya Asri Block P RT 02 RW 01 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus.

Kedua korban diketahui masih tercatat sebagai pelajar di SMA Negeri 20 Palembang kelas XII.

Berdasarkan keterangan saksi mata, Nur (48), di lokasi kejadian menjelaskan, insiden maut itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Korban akan keluar dari Gerbang Perumahan Griya Asri dan mau menuju ke Jalan Sosial.

“Kedua korban ditabrak oleh truk tangki berwarna merah putih yang pada saat kejadian baru selesai memindahkan muatan. Peristiwa berdarah itu terjadi saat truk pengangkut air itu melaju dari arah PT ABP menuju ke Simpang Tiga Gandus.

Pada saat yang bersamaan korban Sarah yang tengah mengendarai sepeda motor keluar dari gerbang Perum Griya Asri Gandus,” ungkap Nur Kamis (20/8/2020) waktu malam dini hari.

Ia menduga, kecelakaan itu terjadi lantaran kurangnya jelasnya pandangan karena disebabkan badan jalan di jalur kiri tertutupi oleh adanya kendaraan yang sedang berhenti.

Akibatnya, truk tangki bermuatan air itu menabrak motor milik korban dan menyeret korban beberapa ratus meter sampai menabrak sebuah tempat pembuangan sampah yang ada di pinggir jalan di TKP.

“Sarah meninggal dunia lantaran menderita luka parah, korban mengenakan pakaian tidur pada saat kecelakaan itu terjadi.

Sementara, Cindi, (17), ia selamat dari maut meski kedua kakinya mengalami luka cukup serius.

Tadi ayah Sarah Kandar datang. Kebetulan beliau seorang pedagang beras, anak beliau tiga, dan Sarah adalah satu-satunya anak perempuan beliau. Kasian, sedih kalau melihat ayah beliau,” ujar Nur.

Jasad Sarah langsung dibawa ke rumah duka di Selat Punai, dibawak dengan menggunakan perahu getek.

“Sementara Cindy katanya sempat dirawat di RS Gandus tapi langsung dirujuk ke RS Siti Khadijah,” jelasnya.

Terpisah, Rohmat, Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Pulo Kerto Gandus, saat dihubungi mengatakan, kecelakaan itu terjadi di wilayah kami pak,” tuturnya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Rohmat, sebelum kejadian korban Cindi diketahui baru selesai mencuci motor. Ia mau mengantar Sarah pulang ke arah PT ABP atau ke Selat Punai. Pada saat peristiwa itu terjadi Sarah mengendarai motor.

“Motor itu keluar dari gerbang Perum Griya Asri, mau mengantar teman ke arah PT ABP menuju Selat Punai. Tiba-tiba truk tangki dengan kecepatan tinggi datang dari arah PT ABP, badan jalan disini memang sempit, dan pandangan pengendara sempat ditutupi oleh angkot yang lagi berhenti di jalur kiri,” jelasnya.

Masih kata Rohmat, kecelakaan itu terjadi bukan lantaran pandangan mobil yang menjadi penyebabnya. “Pandangan pengendara motor juga terhalangi karena ditutupi oleh tembok yang menutupi gerbang Perum Griya Asri, itu salah satu penyebab terjadinya tabrakan,” urainya.

(Adeni Andriadi)

Komentar