Berita sidikkasus.co.id
OKI – Dalam 24 jam terakhir, berita mengenai hilangnya seorang pelajar, Shefty Jami’atul Ghina, (16), usai keluar dari rumah Kaina di Desa Sungutan Pangkalan Lampam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan menghiasi media massa.
Sejak awal kejadian hingga hari ini, sejumlah informasi mengenai nasib Shefty Jami’atul Ghina mulai terlihat jelas. Tim Sidik Kasus Sumatera Selatan merangkumnya dalam kronologi berikut :
Di Rumah Kaina
Kasus hilangnya Shefty Jami’atul Ghina dimulai pada Sabtu, 25 Juli 2020, saat itu ia pamit meninggalkan Rumah Kaina (Waknya) di Desa Sungutan namun tak kunjung pulang kerumah dan belum diketahui keberadaannya.
Keberadaan Shefty Jami’atul Ghina sempat diketahui oleh Suwandi (Warga Desa Sungutan). Shefty Jami’atul Ghina terlihat dipersimpangan jalan di Desa Sungutan pada Sabtu pagi sekitar pukul 06:00 WIB.
Saat itu Shefty Jami’atul Ghina terlihat sedang bersama Suryadi alias Betong bin Sopian menaiki sebuah mobil ke arah Tulung Selapan menuju ke Bangka. Saat itu Shefty Jami’atul Ghina terlihat mengenakan pakaian berhijab dan memakai candar semua serba hitam.
Shefty Jami’atul Ghina, (16), adalah seorang pelajar. Ia dikenal sebagai yang anak baik dan sangat patuh serta berbakti kepada kedua orang tua.
Mulai menghilang
Setelah menginap di rumah Kaina, pada Jumat, 24 Juli 2020 malam, kabar mengenai hilangnya Shefty Jami’atul Ghina mulai menyebar dan belum diketahui keberadaannya sejak meninggalkan rumah Kaina pada, Sabtu 25 Juli 2020 pukul 05:20 WIB.
Di sisi lain, Ayah Shefty Jami’atul Ghina, (16), Syam Sahari meyakini Shefty Jami’atul Ghina masih berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Namun, pada hari yang sama, Sabtu, 25 Juli 2020 pagi, Saksi mata Suwandi mengatakan Shefty Jami’atul Ghina dibawak pergi oleh Suryadi alias Betong meninggalkan Desa Sungutan menuju ke arah Tulung Selapan pada pukul 06:00 WIB.
Hari kedua
Kemudian, saksi mata Suwandi dipanggil untuk bertemu Syam Sahari ayah Shefty Jami’atul Ghina untuk dimintai keterangan.
Hari ketiga
Pasca-menghilangnya Shefty Jami’atul Ghina, Selasa, 26 Juli 2020, beberapa orang saksi mata mengatakan hal serupa dengan yang disampaikan oleh saksi mata Suwandi bahwa Suryadi alias Betong bin Sopian sudah tidak terlihat di desa sungutan sejak Sabtu 25 Juli 2020 tepat dihari menghilangnya Shefty Jami’atul Ghina.
“Kami mempersilakan keluarga Suryadi alias Betong bin Sopian untuk ikut melakukan pencarian diwilayah Tulung Selapan dan Bangka,” kata Syam Sahari ayah Shefty Jami’atul Ghina, Rabu (19/8/2020).
Diyakini disekap
Di pagi hari, Selasa, 28 Juli 2020, seseorang mengaku bernama Suherman menghubungi ayah Shefty Jami’atul Ghina Syam Sahari via telepon, ia mengatakan, Shefty Jami’atul Ghina, tengah berada ditangan mereka.
Lalu, Syam Sahari ayah Shefty Jami’atul Ghina meminta untuk diberitahu alamat karena ingin tahu tentang keberadaan Shefty Jami’atul Ghina. Akan tetapi, hingga hari ini, Syam Sahari, ayah Shefty Jami’atul Ghina, sama sekali belum mengetahui dimana keberadaan Shefty Jami’atul Ghina.
Beberapa hari berselang, Jumat 14 Agustus 2020, Syam Sahari ayah Shefty Jami’atul Ghina memutuskan untuk membuat laporan kepada penegak hukum di SPK Polres OKI dan ia melaporkan anaknya Shefty Jami’atul Ghina hilang dibawak kabur oleh Suryadi alias Betong bin Sopian karena sudah tidak bisa dihubungi via telepon sejak Sabtu 25 Juli 2020.
Pencarian terus dilakukan lebih dari tiga pekan, hingga pada Selasa 14 Agustus 2020, Syam Sahari ayah Shefty Jami’atul Ghina datang ke SPKT Polres OKI untuk membuat laporan tentang hilangnya Shefty Jami’atul Ghina.
Kemudian pada Selasa 18 Agustus 2020, Syam Sahari ayah Shefty Jami’atul Ghina memutuskan untuk datang ke kantor Berita Sidik Kasus di Kabupaten OKI untuk membuat berita orang hilang. Berdasarkan keterangan saksi mata dan sesuai laporan polisi, diduga Shefty Jami’atul Ghina dibawak kabur oleh Suryadi alias Betong bin Sopian, (25), petani asal Desa Sungutan.
Lalu, pada Rabu, 19 Agustus 2020 malam, Tim Sidik Kasus Sumatera Selatan memutuskan untuk menemui beberapa orang saksi mata termasuk mendatangi TKP dan rumah Kaina serta tempat terakhir keberadaan Shefty Jami’atul Ghina terlihat.
Tim Sidik Kasus Sumatera Selatan menemukan ada dugaan keterlibatan beberapa orang oknum dalam kasus hilangnya Shefty Jami’atul Ghina yang terjadi pada Sabtu, 25 Juli 2020.
Kantor Perwakilan Sidik Kasus Sumatera Selatan mengirim Joni dan Nurwahyudi untuk berangkat ke Desa Sungutan di Pangkalan Lampam Kabupaten OKI untuk melakukan penelusuran termasuk memintai keterangan beberapa orang saksi terkait kasus hilangnya Shefty Jami’atul Ghina.
Genap 24 hari berlalu, Rabu, 19 Agustus 2020 malam dini hari, Joni dan Nurwahyudi bertemu dengan Syam Sahari dan beberapa orang saksi mata, membahas hal ini.
Berselang beberapa jam, Kaina datang bertemu dengan Joni dan Nurwahyudi untuk membahas masalah yang sama.
Kemudian, pada pukul 03:00 WIB 19 Agustus 2020 malam dini hari. Joni dan Nurwahyudi, utusan dari Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan, dan Herwadi Kabiro Sidik Kasus Kabupten OKI, dan Syam Sahari ayah dari Shefty Jami’atul Ghina mendatangi TKP di Desa Sungutan tempat dimana terakhir kali Shefty Jami’atul Ghina terlihat.
Tim Sidik Kasus Sumatera Selatan
Komentar