Berita Sidikkasus.co.id
Jakarta, – Tahun ini Presiden Jokowi memberikan pidato kenegaraan dan pidato penyampaian RUU APBN 2021 beserta Nota Keuangan dalam suasana begitu berbeda.
Suasana ruang rapat tidak semeriah biasanya, jumlah peserta pun terpaksa dibatasi. Namun Saya yakin ada satu hal yang tidak berubah yaitu semangat perjuangan untuk terus membangun jiwa raga Indonesia Raya.
Pada pidato kenegaraan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kondisi dunia saat ini ibarat komputer yang sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Ini kesempatan untuk mensetting ulang semua sistemnya.” ungkap Sri Mulyani Indrawati, Jumat 14/08/2020.
” Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Pelaksanaan reformasi fundamental juga harus dilakukan. Reformasi pendidikan, reformasi kesehatan, reformasi perlindungan sosial, dan reformasi sistem penganggaran dan perpajakan.
Dengan berpijak pada strategi tersebut, Pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021 yaitu “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi”. tandasnya.
lanjut Sri mulyani, Asumsi indikator ekonomi makro yang dipergunakan untuk RAPBN 2021 yaitu:
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,5%-5,5%. Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama. Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3%, untuk mendukung daya beli masyarakat.
” Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.600 per Dolar AS. Selain itu, suku bunga SBN 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29%. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 45 dolar AS per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari. Sedangkan defisit anggaran direncanakan sekitar 5,5% dari PDB atau sebesar Rp 971,2 triliun.” ucapnya.
Tujuan besar tersebut hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong, saling membantu, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia.
Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Mari bersama gunakan momen ini untuk membuat sebuah lompatan kemajuan untuk Indonesia Maju.” pungkasnya.(*)
Komentar