Hasil Tanam Jagung dan Panennya, Sumber Alternatif Penghasilan Masyarakat

Berita. Sidikkasus.co.id

Agam – Mansur (35) salah seorang warga Garagahan menyebut, bahwa sebagai seorang petani yang tidak memiliki lahan, imaka ia memilih menjadi buruh tanam jagung, dikampungnya pada masa penanaman tiba, dirinya mengaku kebanjiran pekerjaan.
Seiring bertambahnya luas lahan tanaman jagung di Kabupaten Agam, membuat masyarakat melirik profesi buruh tanam, pemupukan, dan panen jagung.

Profesi tersebut menjadi alternatif baru penambah penghasilan masyarakat setempat.

“Saya khusus menanam jagung saja, kalau pemupukan tidak. Biasanya diajak teman atau ada juga pemilik lahan langsung yang datang ke saya,” ujarnya saat dijumpai para media pada hari Kamis (13/8/2020).

Dikatakan, saat ini banyak pemilik lahan yang membutuhkan jasa penanaman jagung.

Menurutnya hal itu karena bertani jagung memberikan hasil panen yang cukup memuaskan.

“Lagi pula, kalau sekarang bertani jagung tidak sulit, yang tukang tanam ada, tukang pupuk begitu juga, bahkan sampai ke tukang panen,” tuturnya.

Bahkan, tukas Mansur, saat ini sudah ada arisan para penanam jagung, di mana pekerjaan-pekerjaan didapat dari arisan tersebut.

“Maksudnya arisan di sini, kelompok-kelompok, kadang si A yang dapat job, maka dia akan membawa si B atau si C, seperti itu,” jelasnya.

Hal senada diutarakan Leni (42) warga Lubuk Basung yang mengaku telah dua tahun ini menjadi buruh tanam jagung hingga sampai paneb panen jagung.

“Kalau harian biasanya Rp.80.000, kadang lebih, kadang juga ada terima borongan sampai memupuk, dibayar Rp.500.000, kadang lebih,” sebutnya.

Saat masa pandemi Covid-19, dirinya mengaku tidak kekurangan penghasilan sebagai buruh tanam. Bahkan, selama pandemi Covid-19, hampir setiap hari dirinya menerima pekerjaan tanam dan panen jagung.

“Alhamdulillah menjadi pemasukan tersendiri, tidak ada imbas Corona, saya jalan terus,” ucapnya.

Sementara itu, Zulkarnaen salah seorang pemilik lahan jagung di Lubuk Basung mengaku sudah lima periode menggunakan jasa para penanam jagung.

Sebagai seorang karyawan swasta, dirinya mengaku tidak memiliki banyak waktu untuk mengolah lahan miliknya.

“Dari pada lahan itu tidur, maka saya memakai jasa tukang tanam. Mulai dari membersihkan lahan, menanam, memupuk, sampai panen pun saya main upah. Mereka terbantu kita terbantu,” ulasnya. Humas
(Anto)

Komentar