Pengerjaan Jalan Kelok 10, Dinas PUPR Agam: Sedang Diriset Tim Geologi Unand

Berita Sidikkadus.co.id.

Agam – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Barat bersama tim Geologi Universitas Andalas tengah melalukan riset terkait pembangunan jalan Kelok 44 khususnya kelok 10 yang rusak akibat longsor yang terjadi Minggu (26/7/2020) lalu.

“Hari ini dinas dari provinsi bersama tim geologi Unand direncanakan akan ke lokasi, guna melakukan riset pembangunan jalan di Kelok 10,” ujar Kepala Bidang Bina Marga PUTR Agam, Hermon Triyoga, Rabu (29/7/2020) di ruang kerjanya.

Dikatakan, karena Kelok 44 menjadi jalan utama yang dilewati kendaraan bermuatan berat, pengerjaan pembangunan jalan harus melewati perencanaan matang. Selain itu kondisi kerusakan cukup besar, pembuatan jembatan darurat juga menemui kendala.

“Awalnya, Dinas PUPR Sumbar hendak memasang jembatan bailey di sana. Namun, setelah dianalisa, tidak ditemukan tempat yang pas untuk pemasangan fondasi jembatan. Untuk itu, pihaknya akan melakukan kajian lebih mendalam sebagai solusi perbaikan jalan,” tuturnya.

Mengingat Kelok 44 merupakan jalan sentral penghubung Pasaman Barat- Lubuk Basung menuju Bukittinggi, pengerjaan perbaikan jalan akan disegerakan.

“Untuk kapan pastinya, karena itu jalan provinsi, maka pengerjaan akan dilakukan oleh dinas provinsi. Kita di Agam yang mendampingi,” ujarnya.

Disebutkan, akibat longsor sekitar 60 persen badan jalan mengalami rusak dengan panjang mencapai 30 meter.

“Untuk sementara itu dulu informasi yang diberikan, perkembangan selanjutnya akan diberitahu,” jelasnya.

Diketahui, jalan Kelok 10 Jorong Pasa Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Sumatera Barat amblas, Minggu (26/7/2020) malam. Akibatnya, jalan penghubung Lubuk Basung -Bukittingi ditutup untuk semen tara.(Anto)

Komentar