Berita Sidikkasus.co.id
Agam _ Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam Prov.Sumatera Barat, Satria saat di dikonfirmasi ole media Sidikkasus.co.id lewat whatsAppnya, rabu (29/7/2020).
Dimana lokasi objek wisata di-Kabupaten Agam Prov.Sumatera Barat, dimana perekonomi masyarakat di sekitar objek wisata di wikayah Kabupaten Agam kembali menggeliat, meskipun tidak signifikan, dimana kunjungan masyarakat di objek wisata diwilayah agam sangat menambah income masyarakat setempat.
Diumpamakan ada salah seorang ibuk Maria Fitri (34) salah seorang pedagang di Pantai Pasia Tiku mengatakan pandemi Covid-19 cukup berdampak terhadap omzet dagangannya, dan sebelum diberlakukan new normal, tak ada wisatawan yang singgah ke warungnya.
“Kalau saat new normal, baru ada yang datang. Awalnya tidak berapa, tapi sekarang jadilah bang,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan seorang warga yang jualan Yanto (26) salah seorang penyedia mainan anak-anak di kawasan bermain komplek GOR Rang Agam. Dikatakan, bahwa dalam sehari rata-rata bisa 16 kali sarana permainanya disewa pengunjung.
“Dulu waktu PSBB saya tutup total namun baru sebulan ini buka penyewaan lagi. Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan hidup,” katanya.
Juga dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam, waktu dikonfirmasi.
“Sejak dibuka objek wisata, meski tidak signifikan, ekonomi masyarakat, seperti pedagang kuliner dan cindera mata di tempat wisata boleh dibilang kembali menggeliat,” ungkapnya.
Dikatakan, pengunjung objek wisata saat ini masih berasal wisatawan lokal Kabupaten Agam. Hal itu ditengarai belum masuknya biro perjalanan ke wilayah setempat.
“Makanya itu tadi belum signifikan, karena transaksi masih seputar warga lokal. Tamu yang datang dari biro perjalanan luar daerah belum masuk,” imbuhnya.
Sehubungan masih dalam suasana pandemi Covid-19, pihaknya tetap menghimbau bagi wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Selalu gunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di tempat yang disediakan, dan selalu jaga jarak aman,” tutur Satria.
Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan transaksi non tunai di sejumlah tempat wisata, seperti di Objek Wisata Linggai Park, untuk mengurangi kontak langsung antara pengelola dan pengunjung.
“Kita terapkan transaksi non tunai untuk pembayaran retribusi, kerjasama dengan dua perbankan. Ini juga menghindari kontak langsung saat pandemi,” ulasnya. Amc.
(Anto)
Komentar