Jelang Idul Adha, Tabung Gas Makin Langka

Berita sidikkasus.co.id

OKI – JELANG Hari Raya Idul Adha, stok elpiji 3 kilogram terpantau mulai langka di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel).

Untuk mendapat tabung elpiji 3 kilogram, sebagian besar warga di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) harus mencari ke kios tidak resmi.

Meski ada stok, harganya sudah terlampau tinggi, yakni Rp 23-25 ribu per tabung ukuran 3 kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi elpiji 3 kilogram di tingkat penyalur seharusnya dibandrol dengan harga Rp 18 ribu per tabung.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Sidik Kasus Kabupten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam tiga dua pekan terakhir, untuk membeli satu tabung elpiji 3 kilogram terpantau sangat sulit. Ada dugaan kelangkaan elpiji disebabkan adanya permainan distributor bersama pemilik pangkalan dan pengecer.

Sebab, mereka cenderung menjual stok elpiji 3 kilogram ke kios tidak resmi. Alhasil, harga elpiji 3 kilogram di desa-desa di Bumi Bende Seguguk kian melambung.

Biasanya, elpiji 3 kilogram diangkut dari distributor ke pengecer ilegal dilakukan pada malam hari.

Untuk mengelabui petugas, mereka menggunakan mobil tertutup, atau menutup bagian belakang mobil dengan mengungkakan terpal.

“Selain itu, segel penutup tabung pun dipalsukan. Seolah-olah pengiriman barang memang agak terlambat,” tutur Sudir, warga Kecamatan Pangkalan Lampam, Senin, (27/7/2020).

Di Kecamatan SP Padang, kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram sudah terjadi dalam dua pekan terakhir. Ketika warga mencari ke pangkalan, penjual mengklaim stok elpiji habis. Anehnya, pasokan dari distributor ke pangkalan hanya dijual dalam waktu satu jam.

“Pangkalan selalu beralasan gas sudah habis, atau gas diberi sedikit dari distributor pertamina. Anehnya, kalau kita beli di pangkalan resmi barangnya sudah habis. Tapi ketika membeli di pengecer liar dengan harga Rp 25 ribu, barangnya selalu ada,” ujar Barul, warga Kecamatan SP Padang.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Pampangan. Pemilik pangkalan lebih leluasa menjual elpiji 3 kilogram ke kios atau pengecer tidak resmi. Warga berharap pemerintah dan aparat segera menindak tegas oknum yang bermain dalam penjualan elpiji 3 kilogram. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha, kebutuhan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir terhadap tabung gas elpiji 3 kilogram pasti cukup tinggi.

(Herwadi)

Komentar