Berita sidikkasus.co.id
Palembang – Peristiwa tewasnya, VY, (18), ditangan, MFA, (17), disebuah kamar di Hotel Red Doorz Palembang, Selasa, (7/7/2020), hingga hari ini masih mengundang tanda tanya besar. Betapa tidak, ada banyak kejanggalan dari sebuah rangkaian peristiwa pembunuhan karena hingga hari ini belum terungkap.
Sebelum korban ditemukan oleh pegawai hotel, VY, (18), memang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Sebelum meninggalkan rumah, korban diketahui pamit kepada orang tuanya dengan alasan mendapat panggilan interview terkait soal lamaran pekerjaan yang ia ajukan. Tapi anehnya, proses interview yang diikuti oleh korban harus dilakukan didalam kamar hotel.
Psikolog, Mardiah Hayati, mengaku, mana mungkin seorang pelaku apalagi masih di bawah umur melakukan interview pekerjaan, apalagi dilakukan di sebuah kamar hotel.
Besar kemungkinan, dipastikan korban sudah berbohong kepada keluarga saat meninggalkan rumah dengan alasan untuk ikut interview, demi tujuan lain.
“Korban sama pelaku besar kemungkinan memiliki hubungan dekat. Dan jika benar korban mengikuti interview atau wawancara, bukankah seharusnya hal itu bukan dilakukan didalam kamar hotel. Setidaknya disebuah ruang meeting,” kata Mardiah, Rabu (15/7).
“Mereka melakukan itu pasti atas dasar suka sama suka. Kalau tidak, korban pasti tidak akan mau diajak pergi ke hotel, dan korban tidak berpikir jika pelaku akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Ia mengatakan, sebaiknya orang tua memberikan edukasi tentang seks sejak sedini mungkin. Ini penting untuk dilakukan demi memberikan kepercayaan terhadap anak agar sedapat mungkin bisa lebih terbuka.
Tidak cuma itu, yang tidak kalah lebih penting ialah soal agama. “Jika agamanya kuat anak-anak akan lebih mengetahui apa yang akan ia lakukan itu benar dan salah,” tuturnya.
(Adeni Andriadi)
Komentar