WALI KOTA PROBOLINGGO PENUHI HARAPAN MASYARAKAT, RAPID TEST UNTUK CALON MAHASISWA

Berita Sidikkasus.co.id

PROBOLINGGO – Sejumlah calon mahasiswa nampak hadir di rumah dinas Wali Kota Probolinggo untuk mengikuti rapid test gratis, Selasa (14/7). Rapid test ini merupakan keempat kalinya digelar Pemerintah Kota Probolinggo sebagai antisipasi penyebaran virus corona yang saat ini masih menjadi pandemi. Surat keterangan sehat melalui rapid test memang menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di universitas yang menjadi tujuannya.

Sebanyak 100 buah alat rapid test telah disiapkan Dinas Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Probolinggo. Rapid test ini merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah setempat secara gratis dengan ketentuan peserta merupakan calon mahasiswa asal Kota Probolinggo dengan melampirkan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto kopi Kartu Keluarga (KK) dan form pendaftaran universitas yang dituju.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat lima orang tim tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo sebagai panitia pemeriksa rapid test. Mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, seperti sarung tangan, masker, face shield hingga baju hazmat.

Ketua Koordinator rapid test, Hariyanto menjelaskan bahwa pihaknya tidak menemukan kendala berarti dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah berjalan lancar dari pertama kami buka jam 9 tadi hingga saat ini. Rapid test ini bisa mengantisipasi dan mendeteksi dini kondisi peserta. Mudah-mudahan tidak ada satu pun calon mahasiswa yang reaktif, karena dilihat dari perkembangan kasus COVID 19, Kota Probolinggo grafiknya naik,” tuturnya.

Masih menurut Hariyanto, surat keterangan sehat yang dikeluarkan pemerintah melalui rapid test ini hanya berlaku selama tujuh hari. “Kami mengimbau kepada peserta, agar menggunakan surat keterangan sehat ini disesuaikan kebutuhan tanggalnya. Karena surat ini hanya berlaku tujuh hari sejak peserta melakukan rapid test. Selebihnya peserta melakukan rapid test kembali jika tanggalnya kadaluarsa,” ujarnya.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengungkapkan pihaknya terus berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun. Menurutnya rapid test serupa akan terus dilaksanakan jika masyarakat masih memerlukan sebagai tindak lanjut kebutuhan berikutnya.

“Pemerintah harus terus memerhatikan apa yang menjadi harapan masyarakat, khususnya mahasiswa. Karena mereka (mahasiswa) ingin belajar dan tentunya tes ini menjadi syarat utama. Pemerintah harus hadir. Rapid tes ini kesekian kalinya ya, kita memberikan fasilitas ini agar kami bisa mengeluarkan surat keterangan sehat yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Habib Hadi.

Selama pelaksanaan rapid test, Habib Hadi pun tak segan berkomunikasi dengan sejumlah calon mahasiswa yang berada di dalam ruangan. “Kalau reaktif, gimana?,” tanya wali kota pada seorang calon peserta rapid test. Nampak peserta lainnya ikut tertawa dan menutup kertas ke dahinya tanda mereka takut dan gugup akan menjalani rapid test.

Tak hanya itu, Wali Kota Habib Hadi pun menghadang sejumlah peserta yang telah menjalani rapid test di pintu keluar. “Gimana hasilnya? Tidak reaktif kan. Lebih baik ketahuan sejak dini, daripada terpapar, terlambat mengetahuinya,” pungkasnya. (Yuli)

Komentar