Berita Sidikkasus.co.id
Taliabu – Drainase yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam penataan desa agar tidak terjadi genangan maupun luapan air seakan diabaikan Oleh Pemdes Meranti, pasalnya dari keluhan beberapa warga terdampak erosi yang hampir merusak bangunan mereka semenjak tahun lalu belum terealisasikan.
Jarak aliran air yang hanya berkisar 30m di atas jalan yang mengalir dari arah gunung dan 20m di sebrang jalan bagian bawah yang dialirkan ke laut persis membelah lokasi kaplingan rumah warga sehingga menyebabkan erosi terhadap lokasi warga.
Hal ini menimbulkan kekesalan salah satu perwakilan warga yang terdampak paling parah, bahkan untuk menyelamatkan lokasi kapling dan bangunannya, warga tersebut menggunakan karung yang berisikan pasir guna mengurangi erosi, namun hal itu tidak bisa menahan derasnya air.
Langkah berikut yang diambil untuk menyelamatkan lokasi dan bangunannya yaitu membendung dan mengalihkan lajunya aliran air yang mengarah ke lokasinya sehingga air teraliri ke pemukiman warga dan mengakibatkan genangan maupun merusak deker serta beresiko memutus akses jalan.
“Saya suda sampaikan salam sama pa kades agar segera mencari solusi sebelum menimbulkan kerugian namun belum ada respon, akhirnya saya sengaja menutup aliran air, tujuan saya biar stakeholder desa meranti.
Bisa mengambil langkah cepat, namun sampai saat ini belum ada tindakan dari mereka” ujar Musri si pemilik lahan sabtu 04-07-2020,
Lanjutnya “sebelumnya pa Kades pernah mengatakan kepada masyarakat bahwa bulan 4 tahun 2020 ini suda akan dikerjakan namun sudah sampai bulan 7 ini belum ada tanda-tanda mau dikerjakan” kesalnya. (Mu)
Komentar