Berita,sidikkasus.co.id
Maluku Tengah – Kejadian Kembali Terjadi Tindakan Kekerasan Terhadap Sorang Pekerja Tinta (Jurnalis) (Muhamad Yasir Arafat Ely), Pada Hari Jum’at tanggal 3/7/2020 di Maluku Tengah Tak Lain Adalah Korban Kekerasan dan Sekaligus Penganiyayaan Sekelompok Orang Tak di Kenal di mana korban adalah seorang jurnalis yang saat ini aktif di media Liputan4.Com.
dimana di balik aktor Perbuatan Tak Terpuji Itu telah di duga kuat Dalang dari Aksi brutal pengeroyokan serta penganiayaan itu dipimpin langsung oleh Saleh Tjiu, oknum penjabat Kepala Pemerintah Negeri Wahai, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah ungkap Muh. AE
dimana masa aksi pelaku Kurang lebih sekitar 100 orang yang disuga kuat dinahkodai oleh salah seorang oknum Pejabat tera Kepala Pemerintahan Negeri Wahai Kecamatan Seram Utara yang mendatangi rumah (Muhamad Yasir Arafat Ely) terus melakukan Aksi pengroyokan sekaligus penganiyayaan terhadap korban diri Muhamad Arafat Yasir Ely Pangkasnya
dimana Kronologis Kejadian,biadap itu terjadi pada Sekitar pada tanggal 3/7/2020, Pukul 21.00 WIT, dimana oknum penjabat Kepala Pemerintah Negeri Wahai (Saleh Tjiu) yang mana telah membawa masa untuk mendatangi rumah korban, sesampainya di rumah korban Mohamad Yasir Arafat Ely, masa hanya bertemu dengan isteri korban yang sedang lagi menyuci pakaian di depan rumahnya, Setelah saleh Tjiu ( Oknum pejabat/red ) melihat isteri korban, dirinya langsung menyampari istri korban dan menanyakan keberadaan korban kepada sang isteri dan oknum pejabat tersebut saleh taji
Setelah Istri Mendengar pertanyaan itu sang isteri langsung memberitahukan keberadaan suaminya, ”bahwa suami sedang dikamar yang lagi menemani anaknya bermain ” Jawab Isteri Korban. seketika itu saleh dengan suara yang kasar dan keras berteriak memanggil degan sebutan nama suami sebanyak tiga kali Lambor..Lambor..Lambor ( nama panggilan Muhamad Yasir Arafat Ely ) mendegar terikan itu sang suami pun keluar ungkap istri korban
setelah suami saya keluar ke ruang tamu oknum penjabat langsung memegang kerak baju suami saya sambil berkata ose ( Dialog Maluku/red ) tulis apa di Facebook? Setelah itu beberapa orang masuk dan memukuli suami saya di bagian kepala dan wajahnya sampai suami saya jatuh ke dalam riol saluran air, dan beberapa orang lompat ke riol untuk melanjutkan aksi brutal mereka, ada yang pukul dan ada yang tendang, sedangkan sebagian yang berada diatas talut terus berteriak BUNUH DIA,BUNUH DIA.
Muhamad Yasir Arafat Ely alias Lambor ( Jurnalis Liputan4/Korban ) saat di temui rekan media saat di komfirmasih terkait kornologis kejadian tersebu dirinya membenarkan kejadian yang menimpa dirinya Iapun mengaku terkejut ketika melihat sekelompok orang yang berjumlah ratusan itu datang menemuinya.
” saya kaget kok oknum pejabat bisa datang ke rumah saya membawa masa yang berjumlah sekitar 100 orang itu dan tanpa berbicara banyak dan alasan yang pasti langsung memukuli wajah saya, ” Lanjut Yasir, akibat kasus tersebut dirinya menyesalkan sikap biadap yang tak senonoh apalagi pelaku adalah oknum pejabat yang harus jadi pamutan di masyarakat apalagi dirinya adalah seorang kepala pemerintah negeri wahai yang tidak harusnya bersikap sikap premanisme dalam menyikapi sebuah masalah.
sabgat disesali sikap seperti ini, padahal saya tidak pernah menyinggung beliau secara pribadi atau menyinggung keluarganya, apa yang saya tulis dan apa yang saya unggah di media sosial facebook adalah bentuk dari kebebasan berpendapat di muka umum, dan hal itu dibolehkan oleh undang undang 1945 pasal 28 dan sebagai masyarakat kita berhak mengawasi jalannya pemerintahan, jadi seandainya ada yang tersinggung dengan apa yang saya posting maka ada jalur hukum yang harus ditempuh, bukan main hakim sendiri, ” Pintanya.
Yasir menambahkan bahwa penjabat pemerintahan negeri wahai terlihat buta aturan, kalau saja pejabat mengerti akan aturan maka tidak akan terjadi aksi pengroyokan dan tidak harus main hakim sendiri begini, khan jalur hukum jika di anggap saya salah, ada kepolisian sebagai aparat penegak hukum, jika tulisan saya dianggap sebagai penghinaan maka laporkan saja laah,bukan pakai aksi kekerasan, ” sesalnya.
Yasir berharap degan kejadian ini sekiranya kepala daerah Maluku tengah lebih bijak dalam memberikan amanah kepada seorang bawahannya. Agar peristiwa perbuatan tak terpuji seperti ini tidak terulang kembali, yasir juga berharap agar kepala pemerintahan maluku tengah tak harus memelihara seorang oknum pejabat di lingkupnya yang berlagak seperti premanisme
Kemudian dari kasusu tersebut seluruh jurnalis di tanah air bumi pertiwi indonesia meminta Bupati Maluku Tengah seharusnya lebih selektif dalam mengembangkan tugas dan tanggung jawab terhadap kepala- kepala pemerintahan, sehingga yang nantinya hadir sebagai kepala pemerintahan adalah orang – orang yang membuka partisipasi publik dalam mengontrol kinerja pemerinta dalam bentuk kritikan. Sehingga kejadian aksi premanisme ini tidak terjadi lagi di tengah tengah masyarakat,” harapnya.
Kru Wartawan sidikkasus.co.id Juga yang ada di maluku, maluku utara, sulawesi Utara, Sulawesi Tengah serta sulawesi tengah mengutuk keras tindakan kekerasan yang di lakukan oleh oknum pejabat di wilayah kreaidenan maluku tengah kru jurnalis meminta pada pihak penegak hukum agar pihak pengak hukum menangkap pelaku dan di proses hukum jika tidak hal ini kami akan melakukan aksi protes untuk mendesak pihak penegak hukum untuk tangkap pelaku.(Tommy)
Komentar