Berita,sidikkasus.co.id
DALAM diskusi bertajuk ‘Dampak Polusi Udara di Palembang’ yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, hari ini terungkap bahwa beberapa wilayah di Kota Palembang memiliki polusi tinggi seperti di Kelurahan 1 ilir.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia Adenia. Dalam penelitiannya, Adenia menyebut anak-anak yang tinggal serta memiliki aktivitas di wilayah yang memiliki polusi tinggi bisa terkena ISPA lima sampai delapan kali dalam satu bulan.
Hal yang sama juga terjadi pada warga yang berprofesi sopir angkutan. Pada survei yang dilakukan ke pengemudi angkutan kota trayek di Terminal Lemabang ditemukan sudah ada yang terganggu fungsi parunya.
“Saya ingatkan lagi ketika kita kena gangguan fungsi paru tidak bisa sembuh 100%,” kata Adenia, Sabtu (27/6/2020).
Ia menegaskan, warga yang setiap harinya berkendara di dalam mobil dengan penyejuk atau AC tidak lantas mencegah dari terhirupnya zat-zat polusi udara. Dari hasil studinya, Adenia lebih memaparkan, warga yang mengendarai kendaraan ber-AC juga tak lepas dari paparan polusi udara.
“Meski lebih rendah, tapi warga yang berkendara dengan mobil ber-AC juga menghirup zat Pm 2,5 6-8 kali lipat dari ambang batas yang diperbolehkan WHO yakni 9 ppm,” kata Adenia.
Untuk itu Adenia menganjurkan pemerintah pusat maupun daerah bersinergi untuk melakukan program-program yang dapat mengendalikan polusi udara di Kota Palembang.
“Salah satunya adalah di bidang transportasi yakni penggunaan bahan bakar yang berkualitas,” ungkapnya.
Hal ini kata Adenia sudah dilakukan oleh negara lain dan salah satunya adalah Hong Kong.
(Tim)
Komentar