Berita,sidikkasus.co.id
SUMSEL – Warga Kabupaten Lahat Sumatera Selatan (Sumsel) kembali dibuat gempar. Seorang mantan kepala desa kini menjabat sebagai anggota DPRD dari dapil Merapi diduga terlibat kasus pemperkosaan terhadap anak dibawah umur sewaktu masih menjabat sebagai Kepala Kesa (Kades).
Terungkap, kasus pemerkosaan itu telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum di Polres Lahat tahun 2013 silam, tepatnya, sewaktu anggota DPRD (Itu) masih menjabat sebagai Kepala Desa (Kades).
Anehnya, meski perbuatan memalukan itu sudah dilaporkan kepada pihak berwenang di Polres Lahat dengan nomor LP/B-1055/XII/2013/SUMSEL/RES-LHT namun ihingga hari ini perkara asusila itu masih mengendap di Polres Kota Lahat dan sama sekali tidak pernah masuk ke pengadilan.
Ada apa dengan penegak hukum di jajaran Polres Lahat, karena hingga hari ini kasus memalukan itu seakan-akan akan dipetieskan?
Baru-baru ini, warga kota lahat dibuat heboh atas pengakuan sepasang suami istri di media sosial (Medsos), ayah dari sang anak perempuan di bawah umur yang diperkosa itu, S dan M istrinya yang tinggal di Kecamatan Merapi Barat, Minggu (21/6/2020) mereka mengaku, bahwa hingga hari ini mereka masih mencari keadilan atas kasus pemerkosaan menimpa anak gadisnya yang terjadi tahun 2013 silam.
“Anak saya DF diperkosa, tapi hingga hari ini kami belum mendapat keadilan,’’ ungkapnya.
Menurut keterangan adik laki-laki korban, Dik, peristiwa menimpa kakaknya itu terjadi pada tahun 2013 lalu, saat itu kakaknya masih duduk di kelas XI SMA.
“Malam itu, kakak saya DF dihubungi oleh IA melalui handphone. Saat itu IA masih menjabat sebagai Kades di wilayah Kecamatan Merapi Barat, untuk ikut pertemuan Karang Taruna.
Karena diajak oleh Kades, kakak saya yang juga kebetulan waktu itu adalah anggota Karang Taruna ia tak bisa menolak. Saya masih ingat, waktu itu kakak saya dijemput oleh IA dengan mengunakan mobil,” ungkapnya.
Masih kata dia, “Berdasarkan pengakuan kakak saya, sewaktu dia sedang berada di dalam mobil, kakak saya diberi segelas minuman oleh IA. Setelah meminum minuman yang diberikan oleh IA itu, beberapa menit kemudian kakak saya tidak sadarkan diri.
Kakak saya dibawa ke salah satu hotel di Kota Lahat. Malam itu kakak saya diduga diperkosa oleh IA. Saya masih ingat, malam itu kakak saya tidak pulang ke rumah.
‘’Keesokkan harinya kakak saya baru pulang. Karena dia tidak pulang, kami bertanya sama dia, kenapa tadi malam tidak pulang. Setelah kami desak, barulah dia bercerita apa yang terjadi sebenarnya,’’ bebernya.
“Sejak peristiwa itu kakak saya tidak menyelesaikan sekolah, sekarang kakak saya merantau dan jarang pulang karena merasa malu,” tuturnya.
(Tim)
Komentar