Ketua Komando Juang MS :”Rakyat Atasi Banjir, Bupati Pulau Taliabu Maluku Utara” Bersenang-Senang Di Luar Daerah

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU – Akibat hujan deras sejak selasa (9/6/2020) sore kemarin hingga rabu (10/6/2020) pagi ini, ibukota kabupaten Pulau Taliabu, kota bobong dan sekitarnya terendam banjir.

Sejumlah rumah warga ikut terendam di beberapa dusun, yakni dusun salenga, dusun badadi, dusun fangahu, dan dusun air minggu, dan bahkan beberapa gedung perkantoran tak luput dari lahapan banjir. Di dusun Salenga, Bukan hanya rumah warga yang terendam, 3 bangunan perkantoran Pemkab setempat dan 4 gedung sekolah juga ikut terendam diantaranya, Kantor Dukcapil Pulau Taliabu, Kantor DPRD Pulau Taliabu, Kantor Dinas Pendidikan Pulau Taliabu, SMA Negeri 1 Taliabu Barat, SMK Negeri Taliabu Barat, SMP Negeri 1 Taliabu Barat dan SD Inpres Bobong dengan ketinggian air yang sama dengan Dusun Badadi yakni mencapai lutut orang dewasa.

Atas hal tersebut, ketua komando juang MS the gold generation Pulau Taliabu, La Ode Zidil angkat bicara dengan mengatakan bahwa banjir yang terus melanda ibukota ini adalah bagian dari kegagalan Pemda Pulau Taliabu. Sebab menurutnya, selama hampir 1 periode berjalan banjir tetap menjadi langganan ibukota.

“Banjir di kota bobong bukan baru kali ini, melainkan setiap musim hujan selalu saja terjadi, ini artinya Pemda Pultab Gagal dalam membuat antisipasi terhadap banjir ini selama hampir 1 periode berakhir. Kata la ode sapaan akrabnya saat di temui di kedai liang haya usai melihat keadaan banjir. Rabu (10/6/2020) pagi ini.

La Ode menjelasakan, salah satu akar penyebab banjir adalah, tata kelola pemerintahan yang tidak meletakan analisis dampak lingkungan salah satunya adalah penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tata ruang kota yang tidak memiliki drainase, dan ruang terbuka hijau.”jelasnya.

semestinya, lanjut La Ode Pemda Pultab jika benar punya itikad yang baik terhadap penanganan banjir, mestinya harus ada langkah konkrit pemerintah daerah dalam hal ini membangun drainase agar bisa mengarahkan aliran air.

“banjir ini hanya akibat tidak mbangunan drainase dan bendungan yang bisa mengarahkan aliran air, sehingga air tertampung di beberapa titik dan menyebabkan banjir.”Terangnya

Ia juga menyayangkan, di tengah kondisi seperti ini Bupati Pulau Taliabu, hanya bersenang-senang di luar daerah dan meninggalkan rakyatnya mengurus sendiri persoalan ini.

“di dusun air minggu misalkan, itu masyarkat langsung bekerja sendiri dengan menangkal sebaran air, akibat selokan yang di buat tanpa bendungan sehingga air berjalan tak terarah, apakah tidak cukup kondisi semacam ini mengetuk hati bupati Aliong mus yang hanya bersenang-senang di luar daerah dan meninggalkan rakyatnya. “Tanya Ode dengan penuh kesal.

La Ode yang juga adalah mahasiswa pascasarjana di Universitas Jayabaya jakarta ini berharap agar Pemda Pultab bersikap pro aktif agar tidak terkesan tiba saat tiba akal.

“Saya berharap agar pemda lebih serius dan proaktif untuk mengatasi banjir ini, jangan sudah terjadi baru di pikirkan solusinya, misalkan tadi itu ada beberapa OPD yang turun melihat keadaan banjir, padahal itu kan hanya omong kosong dan pencitraan agar rakyat bilang bahwa Pemda Bekerja, padahal tidak Dan Sangat tidak subtantif.” tegas La ode, (Jak)

Komentar