Berita sidikkasus.co.id
TALIABU – Intensitas curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini mengakibatkan beberapa titik ruas jalan serta sebagian wilayah areal pemukiman di Desa Bobong tergenang air banjir (09/06/2020).
Sejak memasuki awal Juni sampai dengan hari ini curah hujan semakin tinggi dimana persentasi hujan sampai dengan 90% yang berdurasi antara 3 – 12 jam, Jika Hujan terus berlangsung tinggi dalam beberapa hari kedepan maka bisa dipastikan sebagian besar wilayah di Desa Bobong dan Sekitarnya terancam banjir musiman diantaranya wilayah Dusun Badadi, Dusun Unabua, Dusun Salenga kompleks Mangga 1 dan Kebun Janda serta Dusun Fangahu, Bahkan Desa Air Minggu yang bertetangga dengan Desa Bobong juga akan di pastikan mengalami hal serupa.
Ibu kota Bobong merupakan langganan tetap banjir tiap tahun yang mana sampai saat ini belum juga ada solusi solutif yang di lahirkan oleh Pemda untuk mengatasi persoalan semacam ini.
Faktor utama penyebab banjir tahunan ini di karenakan kondisi morfologi Dan kontur Bobong sendiri seperti cekungan dengan elevasi lebih rendah dibandingkan dengan Bibir pantai, kemudian diperparah lagi dengan tata kota dan saluran drainase yang buruk sehingga Bobong sukses menjadi Penampung Air banjir musiman yang baik.
Gorong gorong yang di kerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) beberapa Tahun belakangan bukanlah solusi tepat di karenakan gorong-gorong yang terbuat dari galian Alat berat tanpa cor semen (parit tanah) ini tidak memiliki kualifikasi Teknik sehingga yang harusnya dapat mengalirkan air malah tak berfungsi sebagai mana mestinya bahkan sekarang menjadi tempat tumbuh subur eceng gondok, kangkung, sarang nyamuk dan dibeberapa tempat menjadi sarang bagi anak buaya.
Dari informasi yang diketahui bahwa morfologi wilayah Ibu Kota Taliabu (Bobong) merupakan dataran banjir dan rawa rawa yang memiliki ketinggian antara 1 – 5 Mdpl dan dibeberapa tempat bahkan mempunyai level 0 mdpl. Dikarenakan hal tersebut maka sudah sepatutnya pemerintah merencanakan drainase yang lebih baik dan tak asal asalan karena jika berharap dari resapan tanah maka di pastikan genangan air ini akan lama surut karena ada lapisan lumpur/rawa yang notabenenya akan menghambat laju serapan air oleh tanah permukaan.
Coba dinas terkait perhatikan barang ini dolo kah, tiap Tahun Kong katorang sengsara model bagini tu” ungkap salah seorang warga dengan kesal.
(MIN)
Komentar