Ketua RT Desa Rawa Mangoli Keluhkan Penanganan Hukum di Polsek Mangoli Utara

 

Berita Sidikkasus.co.id

Kepsul – Perkenalkan nama saya, Pastor Nelis Openg. Saya bertugas di Paroki Santa Maria Immaculata Falabisahaya – Mangole Utara – Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku utara. Perkenankan saya menginformasikan ancaman kekerasan dengan sebilah pisau yang dilakukan terhadap umat saya di Paroki. Tadi malam, hari kamis 28 Mei 2020 sekitar pukul.22.” tuturnya.

“15 umat saya yang bernama Valen Wajong kembali dari Warnet di area Biscam-Falabisahaya mengendarai sepeda motor. Di tengah jalan (gudang kopra milik seorang pengusaha), Valen dihadang oleh seorang Bapak yang bernama La Atta.

La Atta meminta tolong Valen untuk menstarter motornya yang di parkir di tengah jalan. Valen merasa tidak nyaman karena melihat kondisi La Atta yang mabuk. Valen melanjutkan perjalanan ke rumahnya di Kampung Kodok-Falabisahaya. La Atta kemudian menghidupkan motornya dan membututi Valen hingga ke rumah. Di pekarangan rumah sempat terjadi adu mulut antara Valen dan La Atta.” ucapnya.

Keributan ini terdengar oleh ayahnya Valen, Bapak Marselus Wajong. Bapak Marselus keluar dan sempat terjadi aksi saling dorong di dalam halaman rumah yang dibatasi pagar tembok, antara Bapak Marselus dengan La Atta. Bapak Marselus meminta La Atta untuk pergi untuk tidak menimbulkan keributan. La Atta lalu pergi dan mengatakan akan kembali beberapa saat kemudian.

Pkl. 22.27, Bapak Marselus menelpon saya di pastoran. Saya bersama Bapak Denny Koten datang ke rumah Bapak Marselus. Pkl. 22.33 saya bersama Bapak Denny tiba di rumah Bapak Marselus. Tiga menit berselang La Atta bersama ketiga temannya menggunakan 2 motor datang ke rumah kediaman Bapak Marselus. Di jalan setapak, di muka rumah Bapak Marselus, La Atta memanggil Bapak Marselus untuk duel sambil mengeluarkan dan mengancungkan sebilah pisau yang diambil dari balik celananya. La Atta berteriak bahwa dirinya tidak takut siapapun. Dia memperkenalkan diri bahwasannya baru saja keluar dari tahanan.” tegasnya.

“Saya berada persis di teras rumah Bapak Marselus. Sementara Bapak Marselus bersama istri dan Valen berada di pintu rumah mereka. Bapak Marselus tidak keluar ke halaman. La Atta kemudian masuk dengan kemarahannya mengancam akan menikam Bapak Marselus. Bapak Marselus membela diri dengan memukulkan beberapa kali tangan Pelaku dengan sebuah balok ukuran 4×6.

pelaku kemudian mundur dan kembali ke halaman. Dia menghidupkan motor dan mengatakan akan melapor ke pihak kepolisian. Bapak Sareng mengejar dan sempat memukulkan tangan pelaku.

Ketiga orang pemuda yang bersama La Atta juga pulang meninggalkan TKP. Masa berkumpul setelah mendengar keributan yang terjadi itu.
Pkl. 22.38 saya menelpon dan melaporkan kejadian ke Kapolsek Mangoli Utara, Iptu Safrudin Bella. Beliau menjawab dan menerima laporan saya.
Sekitar pkl.22. 42 WIT, Bapak Marselus dan Valen melapor ke Koramil 1510-01/Dofa yang berlokasi di Falabisahaya. Laporan diterima oleh Danramil, Kapten Inf Awad Mandjeng. Bapak Danramil kemudian mengutus anggota TNI, Bapak Tuhulele.” tandasnya.

“Beberapa saat kemudian Bapak Tuhulele melintas di depan rumah dan sempat singga di TKP. Dalam diskusi dengan beliau, beliau berjanji akan mencari La Atta. Saya menelpon anggota TNI yang lain, Andreas Angwarmas. Hingga pkl 02.40 dini hari, anggota TNI tidak menemui La Atta dalam pencarian mereka.

Sekitar Pkl. 23. 15 Bapak Marselus dan Valen melapor ke Polsek Mangoli Utara. Laporan diterima oleh Kapolsek, Bapak Iptu Safrudin Bella dan beberapa anggota polisi. Pj Kepala Desa Rawa Mangole dan Pj. Kepala Desa Falabisahaya yang kemudian datang ke Kantor Polsek Mangoli Utara, meminta Polisi untuk sesegra mungkin menyelesaikan masalah ini dengan tidak menunggu hingga pagi. Namun, Kapolsek berjanji akan mengurus masalah ini pada Jumat, 29 Mei 2020 pkl. 08.00 WIT.”

Hingga pkl 13.00 jumat, 29 Mei 2020 – siang ini belum nampak proses penyelesaian kasus ini. Karena itu, saya memutuskan untuk meneruskan laporan ini kepada Bapak Wakapolda. Besar harapan saya agar kasus ini diselesaikan agar tidak menimbulkan ketakutan bagi Kel. Bapak Marselus Wajong.” pungkasnya.(*)

Komentar