Berita sidikkasus.co.id
Suatu hari alat elekronik dirumah saya lagi gangguan, tv kesayangan tidak mau hidup, matot atau mati total, sehingga acara tonton-menonton acara tv kesayangan terkendala, dan agar cara kesayangan tidak terlewati, (Waktu itu belum ada UseeTV, tv Streaming yang memungkinkan untuk menyaksikan video yang dicari dan televisi yang dibutuhkan sampai dengan 7 hari ke belakang dan juga memiliki siaran langsung terbaru.), maka mau tak mau harus dibawa ke ahlinya yaitu tukang service elektronik, walau agak berat hati karena bakal ada uang keluar untuk biaya memberpaikinya, mahal gak ya? “paling enggak 200 ribu sampai 400 ribu” estimasi dari teman saya Heri.
Sambil berangkat kerja, saya berencana membawa tv saya kesalah satu tukang service terbaik di kota saya, sesuai rekomendasi teman saya, yang kebetulan tempatnya satu arah dengan kantor tempat kerja saya, sesampai ditempat tukang service , saya sampaikan keluhan kerusakan tv saya dan saya diminta meninggalkan nomor handphone bila mana perlu konfirmasi saya bila ada komponen yang agak mahal dan perlu persetujuan saya, dan saya melanjutkan perjalanan menuju ke kantor.
Pasa saat jam Ishoma (Istirahat, Sholat dan makan) hape saya tiba-tiba berdering, kemudian segera mengangkatnya, diujung telepon terdengar suara seorang pria aksen bahasa daerah campur, “Assalamualaikum, apo bener ini bapak Saiful?” saya mengiyakan dan menayakan siapa yang menlepon ini, kemudian pria tersebut memperkenalkan diri bahwa dia adalah karyawan dari toko servive tv dan mau menyampaikan bahwa TV saya sudah selesai diperbaiki dan sudah hidup kembali, “wah cepat banget” paten juga ini tukang service, berarti ngak salah pilih nih saya bawa service ke sini, hati saya menduga-duga mungkin teknisinya sudah berpengalaman sehingga cepat melokalisir gangguan dan juga spare partnya sudah lengkap disini dan tidak perlu pesan lagi ke kota dalam hati saya, kemudian si pria diujung telpon melanjutkan agar saya segera menjemputnya, untuk dibawa pulang karena kerusakan TV saya hanya kerusakan ringan, hanya sekeringnya yang putus, dan biaya perbaikannya cuma 10 ribu, setelah mengucapkan salam kemudian sipenelepon menutup teleponnya, tit..tit.tii bunyi dihape saya pertanda hubungan telepon telah diputus dari seberang sana.
Selepas bertelepon, tanpa sadar mulut saya berkata: “Sepuluh ribu “, apa gak salah ini, masa cuma sepuluh ribu, jujur amat ini situkang service TV, apa masih ada orang jujur sekarang ini, bukankan pepatah “yang mudah kenapa dipersulit” sekarang sudah berubah menjadi” kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah?” bukankah kalaupun sekeringnya yang putus, kan bisa saja dibilangnya komponen lain yang agak mahal yang rusak, toh kalaupun dibilang komponen yang mahal yang kena sudah pasti konsumen percaya saja, mana mungkin konsumen bisa ngecek secara detail.,kagak ngerti juga masalah elektornik.
Agar tidak penasaran, kemudian saya telpon balik toko tempat service tadi, untuk memastikan apakah benar telepon tadi untuk saya, siapa tahu salah orang, bisa saja toh kan mereka banyak konsumen, siapa tahu karyawannya yang menelpon tadi lagi galau sehingga salah orang, heheheh.
Saya sebutkan nama saya, merek tv saya, nomor resi, ternyata informasi yang saya dapatkan siang tadi tidak ada kesalahan, kerusakan TV saya cuma sekering putus dan biaya cuma 10 ribu, lalu saya sampaikan ucapan terimaksih berulang-ulang atas kejujuran mereka, kejujuran yang telah membawa saya sangat bahagia, kemudian saya sampaikan saya segera menjemput TV saya setelah pulang kantor.
Sehabis bertelepon saya ceritakan kepada teman saya atas kebahagian saya hari ini, tentang masih adanya kejujuran di negeri ini, kejujuran seorang tukang service elektronik, andai kejujuran ini dimiliki oleh semua orang di indonesia ini, amanlah negara ini, habis semua perkara-perkara yang ruwet dinegeri ini.
Kalau bisa dianalogikan tukang service TV ini untuk Team Taske Force ,kalau TTF mau ambil referensi bahwa FIFA saja tidak ada masalah dengan PSSI, harusnya gampang sekali TTF menyelesaikan carut marut sepakbola di negeri tercinta ini, tukang servive TV saja berani jujur menyuarakan hanya sekering yang putus, bukan IC bukan playback dll, Marilah kita mulai kejujuran mulai hari ini dihari yang Fitri.
Salam..
Tim Kreatif Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan (Sumsel)
Komentar