Berita sidikkasus.co.id
JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengawasan terhadap PD Pasar Jaya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di DKI Jakarta.
Selaku perusahaan penyedia pengadaan barang dan jasa yang menyalurkan bantuan sosial (bansos) wabah virus korona (covid-19) PD Pasar Jaya patut untuk dikontrol.
“Anggaran bansos yang disalurkan melalui PD Pasar Jaya senilai Rp 373 miliar,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia Adenia di Jakarta, Sabtu (23/5).
Pengawasan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan titik-titik rawan korupsi. Pengawasan terhadap seluruh pengeluaran barang dan jasa terkait wabah virus korona tak boleh terlepas dari pantauan mata KPK.
“Intinya untuk mempermudah post audit, perlu deteksi titik rawannya sejak dini. Pola good corporate governance perusahaan harus diutamakan agar nanti dapat dipertanggung jawabkan,” ujar Adenia.
Komisi Anti Raswa merinci, per 25 April 2020 PD Pasar Jaya sudah menyalurkan pengiriman bansos tahap pertama.
Total biaya yang dikeluarkan dari pengiriman bansos tahap pertama mencapai Rp 173,9 miliar.
Total ada 1.194.633 paket yang disalurkan ke masyarakat di 2.687 RW di Jakarta. Dana distribusi yang telah dikeluarkan mencapai nilai Rp 5,8 miliar.
“Tiap paket senilai Rp 149.500 terdiri dari beras lima kilogram, minyak goreng satu liter, dua buah sabun batang, dua buah biskuit, dua kaleng sarden dan dua buah masker kain,” ungkap Adenia.
Peserta penerima bansos tahap pertama pun diberikan dana Rp 13 ribu. PD Pasar Jaya memanfaatkan karang taruna untuk mengalokasikan uang itu kepada penerima.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan waktu penyaluran bansos tahap pertama sangat singkat.
Ia mengaku bekerja sama dengan tujuh peretail swasta untuk menyanggupi penyaluran bansos.
“Pada tahap I, untuk mengejar waktu yang cukup singkat, PD Pasar Jaya bekerja sama dengan 7 peretail swasta dengan pembagian jumlah paket sesuai kemampuan pengemasan pihak retail,” ucap Arief.
Arief mengatakan penyaluran bansos tahap kedua pihaknya mengelola sendiri pengadaan barang untuk bahan bansosnya.
Sebanyak 1.147.532 disiapkan. Waktu pengiriman bansos tahap kedua itu di tanggal 14 Mei 2020 sampai 22 Mei 2020.
“Sampai dengan tanggal 21 Mei 2020, total paket bansos tahap II terdistribusi sebanyak 550.436 tersebar di 1.219 RW,” tutur Arief.
Bansos tahap kedua ada tambahan distribusi 20 juta masker kain. Hal itu merupakan perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdasarkan surat Keputusan Gubernur nomor 435 tahun 2020.
“Sampai dengan 21 Mei 2020 sudah terdistribusi sebanyak 18,4 juta masker kain tersebar di 210 kelurahan.
Target penyelesaian distribusi masker ini sampai dengan 23 Mei 2020,” pungkasnya.
Oleh : Anto Narasoma
Komentar