Guru ngaji di kota probolinggo mengeluh,terhadap program walikota yang tidak transparan

 

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Sesuai janji walikota Probolinggo untuk memberikan insentif terhadap guru ngaji Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dikeluhkan oleh berapa guru ngaji yang pelaksanaannya di bawa tidak transparan, dalam pendataan penerimaan insentif.
Untuk memperoleh dana insentif harus ada mekanisme dan persyaratan ,hal ini ditangani oleh Dinas pendidikan ,dan berkerja sama dengan Kementerian Agama kota Probolinggo.

Untuk itu Dinas pendidikan dan kementrian Agama kota Probolinggo ,
untuk melengkapi persyaratan yang telah di tentukan oleh pihak yang di tunjuk oleh walikota probolinggo.
Pertama harus ada ijin pendirian TPQ yang hal ini di terbitkan oleh kementerian Agama kota Probolinggo, ada guru yang mengajar ,dan ada santri pula.

Tiga kretiria tersebut , merupakan persyaratan utama harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan Insentif .
Kemudian guru ngaji TPQ di kumpulkan oleh dinas pendidikan ,yang di taruh di aula dinas pendidikan . kemudian di bentuklah , kordinator perkecamatan .
Kemudian di monitoring.
Dalam hal ini petugas dari kementrian Agama ,,sebagian di tunjuk oleh dinas terkait , kemudian di panggil kembali oleh dinas pendidikan, yang lembaganya sudah di monitoring ,untuk dibuatkan rekening Bank, guna mendapatkan dana insentif.
Hasil monitoring dari kementrian Agama, dan kordinator perkecamatan , diumumkanlah bagi guru ngaji TPQ yang dapat dana insentif.

Menurut M. Thoyib Maulana kepala TPQ ,yang juga aktif di Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) ,kepada Crew Memo Online Mejelaskan.
“Tiba-tiba berubah semua , kordinator dan kementrian Agama tidak tahu menahu tentang perubahan tersebut .
Data yang awalnya guru ngaji /TPQ dapat , malah tidak dapat .

Tanpa penjelas dari pihak terkait. Anehnya ada sebagian lembaga yang dapat dana insentif itu satu lembaga 10 guru ,itu yang kami tanyakan. Seharusnya ada pemerataan sesuai dengan jumlah santri.

Maka dari itu , saya yang juga kebetulan juga sebagai pengurus Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Probolinggo Raya , menampung apa yang dikeluhkan temen temen seperjuangan ,” pungkasnya.
Pria yang akrap dipanggil Thoyib ini menambahlan , “Ketidak transparanan data yang diterbitkan oleh Dinas terkait .
Adanya laporan dan penemuan ini ,sehingga kedepan kepala dinas .yang bersangkutan harus transparan ,dalam memberikan keputusan .
Sesuai janji walikota Probolinggo .

Akan memberikan insentif kepada guru ngaji Taman Pendidilan Qur’an”.
Tempat terpisah kepala dinas pendidikan kota probolinggo melalui kabid Paud dan PNF Slamet Hariyanto rabu (20/5/2020) ,selaku ketua tim megakui jumlah usulan dengan pagu sangat jauh.
Awal guru ngaji yang mengusulkan 1600 orang .
Tahap ke dua 1128 orang sedangkan pagunya 1000 orang ,tentu banyak yang tidak tercofer.
Disamping itu kemampuan kekuatan ke uangan yang sediakan pemerintah daerah.

Kami selaku tim akan mengusahakan melalui perubahan anggaran ke uangan(PAK) sekitar bulan oktober, nopember mereka yang tidak mendapatkan insentif akan di masukkan.
Mengenai lembaga yang muridnya sedikit , sedangakan guru ngajinya yang mendapatkan insentif banyak , kami selaku tim bersama kesra dan kemenag , nanti pada waktu murid mulai masuk sekolah akan turun memverifilasi.
Jika ada temuan yang datanya tidak sesuai maka tidak akan segan-segan memberi peringatan dan sangsi pencoretan untuk diganti usulan yang lain (yuli)

Komentar