Respon daerah zona merah akibat pandemi covid-19 di Maluku Utara

Berita Sidikkasus.co.id

Taliabu – Membaca data covid-19 yang disampaikan oleh tim gugus covid-19 Malut pada hari Jum’at,15 Mei 2020 pukul 16.00 wit bahwa pandemi virus corona kian meningkat di Maluku Utara yakni orang tanpa gejala (OTG) 459 jiwa, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 124 jiwa, Pasien Positif 85 jiwa, dan Pasien meninggal akibat Corona 3 jiwa.

Berdasarkan data tersebut maka penulis berbagi pokok-pokok pikiran untuk mencerahkan para pembaca. Pandemi virus corona yang sedang melanda daerah ini, tentu tidak cukup hanya dilawan dengan protokol menghindari kontak antar orang atau fisik (social or phsyical, distancing), menggunakan masker (use masker), cuci tangan (washing hand), tetapi perlu ditambahkan lagi dengan setiap orang harus siap hidup berdampingan dengan virus ini dimana saja berada. Kenapa? Ada beberapa alasan dalam hal ini.

Pertama, WHO telah merilis bahwa virus ini tidak akan selesai dalam waktu dekat, bahkan sampai tidak pernah akan habis masa pandeminya. Kedua, data pasien covid kian naik secara lokal, nasional maupun global.

Lantas bagimana bisa memutus pandemi virus ini, banyak diskusi dan seminar yg dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom, google meet, Skype, Facebook, YouTube, IG dalam masa pandemi ini menyimpulkan bahwa virus ini telah memunculkan dampak pada manusia terutama pada kesehatan, keamanan, dan ekonomi.

Oleh karena itu, masyarakat harus siap sadar kesehatan, masyarakat harus siap sadar keamanan, masyarakat harus siap sadar dalam berjual beli di pasar maupun warung. Lantas apakah itu cukup, tentunya sikap yang baik harus menghadapi pandemi virus ini, masyarakat jangan panik pada data yg kian naik drastis tetapi harus mampu petakan ancaman dan peluang virus dilingkunganya.

Pemetaan pandemi virus Corona Maluku Utara sebagian besar masuk zona merah diantaranya kabupaten Halmahera Selatan, Utara, timur, Tengah, Morotai, Ternate, Tidore, terkecuali kabupaten pulau Taliabu masih pada zona aman. Artinya kabupaten pulau Taliabu belum ada kasus positif virus ini, namun perlu diwaspadai bahwa daerah termiskin di Maluku Utara menurut pemerintah pusat itu tidak harus larut dalam zona aman itu. Tetapi harus ada langkah pencegahan secara ketat dari awal karena jika terlarut tentu akan banyak yang terpapar.

Langkah yang harus dilakukan lakukan pertama, pemboikotan tenaga kerja Asing yang akan masuk ke Taliabu maupun yang masih ada di Taliabu agar tidak keluar dari Taliabu.

Kedua, pemerintah Daerah harus aktif memantau pergerakan orang yg keluar masuk bepergian luwuk-Taliabu, Taliabu-Banggai, Taliabu Bau-Bau, Taliabu Kendari.

Ketiga, Masyarakat harus adaptasi dan inovasi dengan teruslah berbisnis dan merubah pola dari fisik ke online. Masyarakat harus kuatkan harapan dengan fokus pada strategi jangka pendek dan tetap semangat di masa seperti ini. Semoga menjadi renungan bersama di masa tersulit dalam menghadapi pandemi virus covid ini. (Deni)

Komentar