Berita sidikkasus.co.id
OKI – Kalangan pelaku usaha di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) beralih profesi menjadi petani karena usaha mereka terhenti akibat dampak pandemi Covid-19.
Kis, salah satu pemilik toko di Kecamatan Tulung Selapan, saat dihubungi, Rabu (13/5), mengatakan dirinya terpaksa beralih profesi menjadi petani karena tidak ada kegiatan usaha lain yang bisa dia lakukan untuk menopang perekonomian keluarga.
“Saat ini kondisi usaha saya lumpuh total. Tidak hanya di tempat saya, tetapi juga hampir di seluruh Sumatera Selatan. Untuk menopang hidup, saya terpaksa beralih menjadi petani,” ungkap Kis.
Kis mengaku mulai menggarap tanah miliknya yang selama ini ia telantarkan menjadi lahan untuk bercocok tanam.
Beberapa jenis tanaman yang ia kembangkan di antara jahe, terong, melon, dan cabai.
Lulusan S1 salah satu kampus ternama di Palembang itu berharap pandemi virus Corona yang dikenal dengan nama Covid-19 segera berakhir agar bisnis keluarganya bisa kembali bergairah.
“Kegiatan bercocok tanam ini tetap akan saya pertahankan setelah pandemi Covid-19 dan akan menjadi usaha sampingan untuk saya dan keluarga.
Pandemi COVID-19 telah mengubah pola pikir saya bahwa pertanian tidak boleh ditinggalkan,” kata Kis.
Alih profesi jadi petani juga dilakukan Fai. Salah seorang pengusaha di Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji yang sebelumnya sering membawa menekuni bisnis jual beli karet, kini mengalihkan kegiatan sehari-harinya sebagai petani.
“Banyak toke karet beralih profesi sebagai petani karena pandemi Covid-19.
Saya beralih menjadi petani karena tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukan,” kata Fai menyebutkan.
Fai mengatakan lahan tani yang digarapnya sekitar 3.000 ribu meter persegi. Lahan tersebut ditanami jahe serta sayuran untuk dikonsumsi sehar-hari.
“Selain tanam jahe, rencananya saya juga mengembangkan bercocok tanam dengan hidroponik.
Saya akan pertahankan usaha tani ini setelah pandemi Covid-19. Paling tidak, kegiatan pertanian ini bisa menjadi usaha sampingan untuk keluarga saya ke depan,” kata Fai.
Laporan : Marisa/Adeni
Komentar