WALI KOTA PROBOLINGO BAGIKAN 20 RIBU BANTUAN SEMBAKO DI TAHAP PERTAMA

Berita Sidikkasus.co.id

PROBOLINGGO – Kami bersyukur sebagai masyarakat sudah mendapatkan bantuan ini, dan kami memang merasakan dampaknya Kami warga Jrebeng Lor sangat bersyukur dan terima kasih kepada pemerintah kota,” tutur Imron, warga RT 1 RW 6 Kelurahan Jrebeng Lor, yang kesehariannya berjualan kue di pasar.

Ya, sekitar 20 ribu warga Kota Probolinggo bisa bernafas lega dan sumringah karena pemerintah setempat mulai membagikan bantuan sembako untuk warga terdampak COVID 19. Kamis (7/5) pagi, ada tiga kelurahan yang sudah membagikan bantuan di tahap pertama ini.

Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri, Dandim 0820 Letko Inf Imam Wibowo, Ketua DPRD Abdul Mujib, perwakilan kepolisian dan kejaksaan, Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait meninjau berlangsungnya penyaluran sembako jaring pengaman sosial dari APBD Kota Probolinggo tersebut.

Tiga kelurahan yang sudah membagikan bantuan sembako berisi beras 10 kg, mie instan 20 bungkus, minyak 1 liter atau gula 1 kg adalah Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok dengan jumlah penerima 1633 kepala keluarga (KK).

Di kelurahan ini bantuan sembako dibagikan di 1 ruang kelas (sesuai jumlah RW) SD Jrebeng Lor yang berada satu kompleks dengan kelurahan. Undangan dibagi per jam untuk menghindari penumpukan. Skema senada juga diterapkan Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan (1758 KK).

Sedangkan di Keluraha Kanigaran, Kecamatan Kanigaran dibagi ke 14 titik sesuai jumlah RW (3725 paket). Di pembagian taha pertama ini akan berlangsung antara 3 sampai 4 hari ke depan Untuk mengambil bantuan warga cukup membawa fotokopi KTP dan KK.

Pemantauan hari ini, semua kelurahan menerapkan protokol kesehatan mulai dari wajib bermasker, mengukur suhu badan dengan thermo gun dan mencuci tangan.

Saat roadshow ke tiga kelurahan, Wali Kota Hadi Zainal Abidin menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat. Seperti meminta masyarakat menaati imbauan pemerintah seperti mengunakan masker saat keluar rumah. Kemudian meminta masyarakat berperan aktif untuk membantu pencegahan COVID 19 di lingkungannya.

Habib Hadi juga menegaskan, jika ada warga yang datang dari luar kota diwajibkan untuk menjalani karantina di SMK Negeri 2. “Meskipun itu saudaranya, laporkan ke petugas untuk karantina. Jangan sampai diam-diam,” katanya.

Terkait bantuan sembako yang diberikan oleh Pemerintah Kota Probolinggo, Habib Hadi menjelaskan ada yang berisi beras, mie instan dan gula tetapi ada juga gula diganti minyak goreng. Bantuan ini untuk warga terdampak COVID 19 bagi non ASN-TNI-Polri dan warga yang merasa sudah mampu. Penerima bantuan sembako di lima kecamatan mencapai 40.455 KK. Dengan rincian Kecamatan Mayangan 11.174 KK; Kanigaran 10.098 KK; Kademangan 8058 KK; Wonoasih 6075 KK dan Kedopok 5050 KK.

Kalau ada yang tidak dapat (dari pemkot) mungkin sudah dapat PKH, BDT atau bantuan dari pusat dan provinsi. Apabila ada yang terlewat tolong disampaikan melalui posko di kelurahan, biar kami perbaiki untuk masuk datanya di pembagian berikutnya,” jelas wali kota.

Wali kota mengestimasikan 40 ribu paket sembako akan diberikan selama tiga bulan, mulai Mei-Juni dan Juli. “Dibilang cukup? Jelas kurang.

Tapi mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat. Mudah-mudahan bermanfaat bagi semuanya. Kalau ada yang bilang lama bantuannya, iya betul karena butuh waktu untuk menyiapkannya,” imbuhnya.

Habib Hadi juga mengajak masyarakat untuk berdoa, beribadah bersama keluarga di rumah agar COVID 19 segera berlalu dan perekonomian kembali pulih. “Tidak berdoa, kita tidak bisa menjalani cobaan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Siti kholifah warga RT 1 RW 2 mengungkapkan rasa syukurnya dengan bantuan yang ia terima pagi itu. “Saya senang sekali menerima bantuan dari Bapak Wali Kota karena kami terdampak sekali di kebutuhan sehari-hari,” kata warga Kelurahan Triwung Kidul ini.

Alhamdulillah merasa terbantu dan isi paketannya cukup. Pemerintah sudah memperhatikan masyarakat,” menuru Fi’is warga Kelurahan Kanigaran. (Yuli)

Komentar