Berita Sidikkasus.co id
Taliabu – Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Pulau Taliabu Melalui Direktur PDAM yakni Suwandi Sabila membantah keras adanya isu desakan terhadap warga limbo dan luhububat yang diharuskan memasang saluran air dengan Nominal Biaya yang cukup besar. (selasa, 28/04/2020)
Bantahan tersebut disampaikan oleh Suwandi menyusul adanya rilis berita disalah satu media yang mengatakan bahwa pihak PDAM mematok harga Rp 2.500.000 untuk setiap rumah sehingga membuat warga mengeluh atas kebijakan tersebut, apalagi dihadapkan dengan kondisi yang ada yakni himbauan pemerintah tentang sosial distancing.
Suwandi yang ditemui pada selasa, 28 april siang tadi mengatakan bahwa pihaknya belum pernah memberikan himbauan kepada warga ditempat tersebut karena proyek Air Minum menurut suwandi masih ditangan kontraktor.
“begini, sampai hari ini masalah air didesa Limbo itu belum diserahkan keperintah daerah, artinya masih dibawah tanggung jawab kontraktor. Jadi kemarin dipihak kontraktor itu, buatkan titik titik penampungan air itu untuk masyarakat pake, kalau bicara pemasangan sampai hari ini belum ada dari sini” ujarnya saat ditemui dikantor PDAM Bobong
Dirinya juga membeberkan bahwa hingga saat ini belum ada data pemasangan air minum yang masuk ke Pihaknya, sementara jumlah titik yang sudah dialiri air sebanyak 20 titik yang dipasang oleh warga sendiri.
“laporan belakangan sudah ada 20 titik
Yang masyarakat sambung sendiri serobot disitu, kalau bicara pemasangan sampai hari ini belum ada data pemasangan dari limbo di PDAM, karena itu masih tanggung jawab kontraktor. Jadi kalau diminta 2.500.000 itu tidak benar karena kita disini ada standar sesuai dengan induk. Seperti sanana ternate masih 1.650.000 itu berlaku juga dibobong. Tutupnya. (Deni)
Komentar