Berita Sidikkasus.co.id
Jakarta – Satu abad lalu Kartini sebagai perempuan, dipingit di rumah karena adat istiadat. Dinding rumah tidak menjadi penghalang bagi Kartini untuk memperjuangkan dan peduli akan nasib perempuan dan anak-anak untuk maju.
” Hari ini kita harus tinggal di rumah karena Covid19. Kita dapat mencontoh semangat Kartini – meski di rumah, you can always do good think for your family, your community and your country. Never try to find any excuses to do good things for others.” ungkap Sri Mulyani Indrawati, Selasa (21/04/2020.)
Lanjut Sri Mulyani, Mereka yang bekerja siang malam menghadapi ancaman Covid19.
Di garis depan para tenaga medik dokter, perawat, pekerja rumah sakit – memiliki tugas mulia menyelamatkan jiwa manusia dengan resiko jiwa raga mereka sendiri.
“Ucapan Terimakasih dan penghargaan tidak akan mampu menebus jasa besar mereka yang telah membaktikan dirinya untuk menolong dan menyelamatkan nasib sesama manusia.” ucapnya.
Pandemi Covid19 memberi kesempatan kepada kita semua untuk mampu menunjukkan kualitas kemanusiaan kita.
Seperti Kartini, keperempuanannya, pingitannya, dan berbagai halangan adat, sosial kultural tidak menjadi alasan untuk memajukan kaumnya, dan menjadi pahlawan bangsa dan pahlawan kemanusiaan.” jelasnya.
Satu abad lebih, warisan Kartini dalam bentuk kepedulian dan perikemanusiaan yang adil dan beradab tidak pernah musnah.
Pemikirannya yang maju jauh melampaui waktu saat itu, abadi dan lekat dengan kita semua dari jaman ke jaman.
Sang Pencipta menghendaki agar umat manusia selalu mampu dan mau berbuat kebaikan bagi sesama manusia dan bagi alam semesta, Sudahkah kita? selamathari Kartini pahlawan kemanusiaan.” Harapnya.(*)
Komentar