Foto: Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara. SE
Berita sidikkasus.co.id
Banyuwangi – Sangat di sayangkan, dalam situasi yang sangat genting saat ini, wabah besar Covid 19 yang sudah menelan jiwa ribuan nyawa di seluruh belahan dunia sepertinya dianggap main -main. Contoh nya saja di Banyuwangi. Jum’at, 10/04/2020.
Gugus tugas penanggulangan Covid 19 bisa di bilang belum maksimal, Sehingga membuat rasa kekecewaan Ketua DPRD Banyuwangi pada saat sidak dilapangan Bersama Tim.
Karena dianggap belum maksimal dalam menjalankan penanganan dan penangulangan penyebaran Covid-19 dengan dibentuknya gugus tugas penanganan Covid-19, sehingga DPRD berencana memanggil Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pada hari Senin (13/04/2020) mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara kepada beberapa awak media.
Menurut Made sapaan akrab, DPRD telah banyak menerima pengaduan dari Forpimda, aktifis dan masyarakat. Bahkan Forpimda juga telah melakukan sidak ke posko Gugus Tugas ternyata memang belum siap, berbeda dengan yang disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas.
“Kita panggil dalam rangka meminta penjelasan terkait anggaran dan apa saja program programnya,” kata Made.
Made juga menyayangkan pemerintah daerah yang terkesan lamban dalam penanganan serta penangulangan Covid 19, sementara masyarakat sudah melangkah jauh.
“Kami banyak dapat keluhan keluhan terkait penanganan, alat alat kesehatan, obat obatan, jangan sampe data ditutup tutupi bisa membahayakan masyarakat lainya, lebih baik sampaikan apa adanya,” jelas Made dengan nada serius.
Sementara Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syaifudin, SIK. menjelasakan, jika Polisi, TNI dan masyarakat sudah jauh melangkah mulai penyemprotan, membuka pos pos pengamanan, melakukan sosialisasi hingga ke pelosok desa, sementara Pemkab masih sebatas perencanaan.
“Pos pos itu kita buat sendiri demi keamanan masyarakat Banyuwangi, kita tidak bisa menunggu karena berpacu dengan penyebaran lebih cepat lebih baik,” kata Arman.
Arman juga mengusulkan jika penanganan ini harus melibatkan semua eleman masyarakat mulai, masyarakat, aktifis, mahasiswa pegawai dll.
“Tapi pemerintah daerah harus mendukung agar penangulangan ini bisa maksimal,” kata Arman.
Pantuan awak media sidikkasus Di lapangan memamg terlihat sangat Jelas, kalau pintu ” masuk seperti di perbatasan Banyuwangi – Situbondo, Banyuwangi – Jember, Banyuwangi – Bondowoso, sangat minim fasilitas alat kesehatan, seperti alat pendeteksi suhu badan dan alat kesehatan lainnya. Sehingga sangat rentan dengan menularnya Covid 19, akibat kurang ketatnya pengawasan dengan Menggunakan alat Tes tersebut, dari Orang” yang masuk ke Banyuwangi dengan Menggunakan kendaraan.
(Win/Ted)
Komentar