Miris! Pos Perbatasan Pemantauan Corona di Kabupaten Melawi Minim Fasilitas

 

Berita Sidikkasus.co.id

Melawi – Kalimantan Barat.
Pos pemantauan penyebaran virus pandemi Covid-19 untuk wilayah batas Kabupaten Melawi dengan wilayah Kabupaten Sintang, terpantau tidak memenuhi standar kelengkapan protokol penanganan penyebaran Corona. Kondisi tersebut terungkap dari kegiatan kunjungan Kepala Polisi Resor (Kapolres) Melawi, AKBP Tris Supriadi, S.H., S.I.K., M.H ke posko perbatasan yang telah dioperasikan pihak Pemerintah Kabupaten Melawi sejak 03 April 2020.

“Kami hanya dilengkapi dengan tiga unit alat pengukur suhu tubuh dan beberapa alat pelindung diri sederhana berupa mantel hujan itupun bateray nya sudah tidak normal kata salah seorang petugas lapangan posko di perbatasan , BC, di Desa Laman Bukit Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi, Minggu 06 April 2020 tadi siang.

Kemudian, lanjutnya, hingga saat ini
kekurangan sepertii…
1.Masker bedah
2.Tisu basah
3.tisyu kering
4.Pulpen
5.Alkohol
6.Hand sanitizer
7.Kaca pelindung wajah
8.Baju APD Medis
9.Sepatu boat
10.Lampu Emergenci
11.Vitamin C
12.Susu
13.Norse cap (Pelindung Kepala)
14.Termo bun (Thermometer Tombak)
15.Tempat Sampah besar
16.Lisol

Belum ada ruangan isolasi bagi orang yang terpantau memiliki gejala terjangkit virus Covid-19, sehingga cukup membahayakan bagi keselamatan petugas yang sedang menjalankan misi kemanusiaan di daerah itu. Salah seorang petugas lainnya mengatakan,

“Kami kesulitan menjalankan protokol terkait larangan berkumpul dalam jumlah yang banyak, sementara dengan terbatasnya titik lokasi tersebut, menyebabkan mereka harus berkumpul secara bersama-sama tanpa menggunakan alat pelindung diri atau kelengkapan seperti hand sanitizer di lokasi tersebut,” ungkapnya.

Hasil pantauan tim Ormas LAKI dan LP-KPK DPC Kabupaten Melawi yang terjun lansung ke lokasi memang betul adanya seperti apa yang di keluhkan petugas pemantauan di pos tersebut memang sangat memperihatinkan.

Jumain Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Melawi menilai,tugas kemanusiaan yang mereka lakukan di lapangan sangatlah berat.

Sebab mereka berhadapan langsung dengan siapa saja yang mereka haruskan.
Kita tidak tahu setiap yang mereka hadapi apakah terbebas dari penularan virus atau tidak.

Maka untuk menjaga kemungkinan terburuk yang akan terjadi Pemerintah harus sudah siap segala perlengkapan yang memadai sesuai dengan standar kesehatan dan Pemerintah tidak boleh membiarkan hal ini berlarut larut,apa lagi Pemerintah Kabupaten sudah menetapkan bahwa Kabupaten Melawi dari siaga menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk Virus Corona yang biasa disebut Covid 19.

Terus terang kami sangat perihatin sementara mereka berjuang tanfa memikirkan nasip dirinya namun upaya kita untuk mensuport perlengkapan seperti APD sangat minim dan memperihatinkan.

Ini harus segera diupayakan oleh pemerintah.
Jangan sampai ada kesan menjaga keselamatan orang lain sementara keselamatan diri sendiri diabaikan ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Melawi, AKBP Tris Supriadi, S.H., S.I.K., M.H meminta seluruh personel yang bertugas agar tetap semangat dan selalu menjaga diri dari risiko terpapar virus pandemi dunia itu. “Bapak dan ibu sekalian adalah pahlawan kemanusiaan, ini ibadah kita semua dan yakinlah Tuhan akan membalas amal baik ini setimpal, sesuai niat luhur kita kata dia. (*)

Komentar