Berita Sidikkasus.co.id
Probolinggo – Sesuai penerapan salah satu protokol kesehatan, yakni mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Pemerintah Kota Probolinggo memasang 25 wastafel portabel secara bertahap di sejumlah lokasi. Untuk kali pertama, Minggu (5/4) siang, tiga unit wastafel diletakkan di pasar dan fasilitas umum.
Wali Kota Hadi Zainal Abidin didampingi Kepala Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman Agus Hartadi, memimpin langsung pemasangan tempat cuci tangan yang menjadi fasilitas paling dicari masyarakat di tengah pandemi COVID 19 ini.
Wastafel portabel ini tergolong lengkap, terdiri dari tangki berkapasitas 550 liter, rangka aluminium, tempat sabun cair, tisu penyerap dan pembuangan air. Dua lokasi yang dipasang wastafel ini Pasar Ikan Mayangan dan Alun-alun sisi selatan (depan eks pintu masuk).
24 unit yang kami siapkan konsentrasi di tempat terbuka seperti ini (Alun-alun). Karena di sekitar sini banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) dan banyak pengunjung. Kemudian di pasar ikan juga menjadi sarana interaksi jual beli bertransaksi tunai. Dimana uang ini menjadi sarana bakteri dan cepat menyebar,” jelas Wali Kota Habib Hadi di tengah pemasangan wastafel, siang itu.
Masih menurut wali kota,kondisi pasar khususnya yang ada di pelosok sangat minim sarana wastafel. Oleh karena itu, memasang wastafel portabel menjadi sasaran tepat pemerintah kota. Bila pasar tidak diperhatikan, lanjut Habib Hadi, paling rentan terjadi penularan jika tidak sering mencuci tangan.
Saya berharap masyarakat bisa merawat fasilitas ini, ayo kita jaga bersama. Ini adalah upaya pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kebersihan,” imbuh Habib Hadi, yang siang itu memilih menggunakan sepeda motor pribadinya.
Teknis pengisian air tandon wastafel dilakukan dua sampai tiga hari sekali. Rencananya, akan ada petugas yang berkeliling di pagi hari sebelum aktifitas pasar dimulai. Jika ada penjaga pasar, diimbau berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengisi air atau jika ada sabun dan tisu yang habis.
Kalau ditanya apa ini cukup? Ya jelas kurang. Tapi, sasaran kami prioritaskan pasar. Saya berkeliling juga banyak masyarakat yang menyediakan tempat cuci tangan sendiri, dan kami bersyukur mereka peduli. Ada yang dari galon atau ember yang sudah dimodel sedemikian rupa,” terang politisi yang lahir dari pesantren ini. Secara bertahap, pemasangan wastafel portabel akan dilanjutkan Senin (6/4) di sejumlah pasar. (Yuli)
Komentar