Tak Perlu Khawatir, Gunung Semeru Stabil dan Aman Aman Saja

Berita ,Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Beberapa Minggu terakhir, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dikabarkan telah menyemburkan lava. Dengan adanya kabar yang beredar di media sosial beberapa hari ini, membuat masyarakat menjadi was-was dan khawatir.

Untuk memastikan situasi sesungguhnya, bahwa gunung semeru yang dalam berapa hari belakangan ini seperti dikabarkan di media sosial.

Kapolres Lumajang, AKBP Adewira Negara Siregar mengirim anggotanya ke Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin siang (9/3/2020).

Komisaris Polisi Yatno Mardi, Kabag Ops Polres Lumajang yang memimpin langsung kegiatan saat itu.

“Tujuan kami untuk bisa mengupdate tentang situasi yang sebenarnya, gunung semeru,” ucap Kompol Yatno.

Ditempat yang sama Kepala Pos Pemantauan dan Pengamanan Gunung Semeru Liswanto menerangkan, jika sampai Minggu kemarin (8/3/2020), kondisi gunung tertinggi di pulau jawa itu masih stabil.

“Tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan. Proses naiknya magma ke permukaan itu masih signifikan sampai saat ini artinya masih fluktuatif,” terang Liswanto sambil sesekali menunjuk ke arah alat deteksi.

Lanjut ia, proses guguran larva pijar akan terus terjadi. Namun menurutnya sampai saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan untuk penduduk.

“Jadi kami harap, disikapi dengan tenang, santai,” imbuhnya.

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Pak Lis itu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

“Terutama bagi penduduk yang berada di aliran sungai. Kemudian para penambang pasir itu harus selalu meningkatkan kewaspadaan. Karena bahaya yang mengancam bukan hanya bahaya letusan saja, dan bahaya guguran. Di musim hujan, itu juga bahaya sekundernya, yaitu banjir. Masyarakat yang bekerja, itu berhadapan langsung dengan aliran sungai. Jangan sampai kita lengah pada bahaya primer aliran panas dan guguran. Sekundernya juga harus dipikir, karena saat ini ya musim penghujan,” tukas Liswanto.

Sebelumnya, sempat beredar foto gunung semeru mengluarkan larva pijar. Akan tetapi hasil klarifikasi saat itu, masih ada pada posisi sangat jauh dari pemukiman warga. (Ria)

Komentar