Berita sidikkasus.co.id
KAMPAR – Terkait pemberitaan yang dikutip dari medianasional.id, dengan judul “Iming iming Jadi Pegawai Honorer, Oknum Dinas Kesehatan Kampar Pungli Hingga Rp. 39 Juta” yang ditayangkan pada Kamis malam Kemarin ( 30/01/2020), akhirnya mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedi Sambudi SKM, M.Kes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar menghubungi awak media melalui telepon selulernya, dan meminta supaya berita tersebut dihapus. “Jumpalah kita besok pagi dinda di Kantor sekitar pukul 07.30 Wib,” kata Dedi Sambudi kepada awak media.
Selanjutnya awak media mendampingi Dedi salah seorang keluarga dari Lolita mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar untuk menemui Kadis, agar ada solusinya. Akan tetapi, setelah beberapa lama diskusi bersama Kadis didampingi dua orang anggotanya di salah satu ruangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, terjadi perdebatan panas antara Kadis Kesehatan dan Dedi keluarga Lolita. Pertemuan berakhir tanpa ada solusi dari Kadis Kesehatan Kabupaten Kampar sehingga membuat Dedi emosi dan keluar dari ruangan.
Setelah pertemuan tersebut, Dedi menyampaikan Kepada awak media, “jelas saya sangat kecewa. Saya kira pertemuan yang diadakan tadi itu memberikan solusi terhadap persoalan RTK yang sudah berlarut – larut ini. Nyatanya, komunikasi yang dibangun oleh pak Kadis Kesehatan ini ternyata tidak sesuai dengan espektasi ataupun harapan kita. Diakuinya dalam surat pernyataan itu akan membayar dalam rentang waktu 1 tahun. Malahan sebelumnya kalau tidak didesak pak Kadis Kesehatan mengatakan, jangan dikasih saya waktu, tapi akan saya selesaikan,” ucap Dedi menirukan kata Kadis.
Kejadian ini sudah lama, dari tahun 2016 sampai 2017 dan sempat menjadi sebuah polemik besar yang menyeret sejumlah nama. Keluarga Lolita sendiri ingin hal ini diselesaikan secara baik – baik, namun komunikasi yang dibangun tidak kondusif.
Lebih lanjut ditambahkan Dedi, “Kadis Kesehatan ini masih baru. Sebenarnya sayang ketika dihadapkan dengan persoalan – persoalan RTK ini, kita kasihan. Karena beliau jabatannya masih baru, dan karirnya masih panjang. Tetapi kita jangan lupa, sewaktu masalah RTK ini terjadi. Pak Kadis ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada waktu itu, perlu dicatat. Kita tidak tahu, dan tidak mengatakan apakah dia terlibat kita tidak mengatakan seperti itu,” ucap Dedi.
“Kita berharap kedepannya segera diselesaikan ini, sayang orangnya masih muda dan enerjik, harus dihadapkan dengan persoalan yang kecil – kecil ini, karena saya percaya kemampuan dia untuk menyelesaikan persoalan ini cukup baik, tapi dengan pendekatan – pendekatan yang lebih persuasif, dan dengan bahasa – bahasa yang lebih bagus,” imbuh Dedi.
“Kapada pihak penegak hukum, kalau hal ini tidak disikapi secara arif dan bijaksana oleh Kadis. Kita akan melakukan upaya – upaya hukum, ini tentunya kita harapkan nanti, Eni katanya yang menjadi kartu As disini. Atau orang yang paling berperan terhadap rekrutment RTK ini, ya buka – bukan saja saat penyidikan oleh pihak kepolisian atau pihak Kejaksaan. Karena kita punya dokumen dan buktinya. Lolita adalah korban penipuan oleh oknum – oknum yang mencari keuntungan diatas penderitaan orang – orang yang tidak berdaya dan orang miskin, ini perlu kita lawan,” ungkap Dedi.
Di tempat terpisah, awak media mencoba berusaha mengkonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedi Sambudi, melalui pesan Whatshapp dan telepon selulernya, namun hingga berita ini diterbitkan Kadis Kesehatan Kabupaten Kampar tidak bisa dikonfirmasi. (rizki)
Komentar