Berita Sidikkasus.co.id
LUMAJANG – Tim DVI (Disaster Victim Identification) Forensik Polda Jawa timur (Jatim) turun tangan lakukan identifikasi terhadap penemuan mayat tanpa kepala dan tangan, yang sebelumnya telah di temukan di Pesisir Pantai Selatan dusun Timur Persil, Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian, kabupaten Lumajang, Jawa timur, pada Minggu (19/1/2020) kemarin.
Tim DVI (Disaster Victim Identification) Biddokes Polda Jawa Timur yang dipimpin oleh AKBP dr Bambang, tiba di kamar mayat RSUD Dr. Hariyoto Lumajang, Selasa (21/1/2020) siang
Setidaknya Ada enam tim laboratorium forensik (labfor) dari Polda Jawa Timur (Jatim) yang diperbantukan dalam proses identifikasi tersebut.
Selain mengorek identitas mayat yang hingga kini masih misteri, petugas juga fokus pada sebab musabab meninggalnya, hingga berharap menguak sisi dibalik penemuan mayat yang sudah dalam kondisi mengenaskan itu.
“Hari ini kita dibantu oleh Biddokes Polda Jawa Timur dan tim DVI yang dipimpin oleh AKBP dr Bambang, melakukan pemeriksaan terhadap penemuan potongan tubuh manusia yang ditemukan di pantai Selok Awar – Awar hari minggu kemaren,” kata Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar, sembari mendampingi Tim DVI Polda Jatim
Kapolres berharap, dalam pemeriksaan ini dapat mengungkap umur, jenis kelamin, ras dan sebagainya.
“Diharapkan kepada seluruh masyarakat yang kemungkinan kehilangan salah satu anggota keluarganya dapat melaporkan ke Polres Lumajang,” imbuh Kapolres.
Diwaktu yang sama, dr Bambang menambahkan, bahwa pihaknya akan berusaha keras untuk memecahkan kasus ini serta membuat terang siapa Mr x ini sebenarnya.
“Setelah ini kami akan melaksanakan pemeriksaan terhadap potongan tubuh yang kita temukan tentunya kita menyesuaikan dengan kondisi jenazah yang kita temukan, kita akan berusaha semaksaimal mungkin,” ucap Bambang.
Pertama, kata ia, pihaknya melakukan identifikasi terkait temuan dengan coba memeriksa potongan tubuh tersebut. Lalu yang kedua, pihaknya akan mencoba untuk memeriksa lebih jauh penyebab kematian korban.
Ia pun menambahkan, dalam proses pemeriksaan terhadap DNA (Deoxyribonucleic Acid) pihak Polri juga membutuhkan laporan masyarakat yang digunakan untuk sampel pembanding untuk dapat menentukan identitas korban.
Bambang mengungkapkan, dirinya tidak bisa memastikan cepat atau lambat hasil pemeriksaan jenazah Mr.X ini. Sebab di mungkinkan perlu adanya pemeriksaan DNA di laboratorium untuk sampel pembanding.
(Ria)
Komentar