Berita.Sidikkasus.co.id
BONDOWOSO – Upaya relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar alun-alun Kabupaten Bondowoso,masih terus diupayakan. Namun pemindahan ratusan PKL tersebut tetap harus melihat berbagai sektor terutama dari sisi ekonomi, baik ekonomi untuk PKL maupun ekonomi untuk masyarakat sekitarnya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Bondowoso H. Irwan Bachtiar Rachmat, saat usai rapat koordinasi di kantor Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Senin (20/01/2020). “Memindahkan PKL sebenarnya sangat mudah. Tapi bagaimana tindak lanjut ke depan agar bisa menambah secara nilai ekonomi, “ujarnya.
Tak hanya fokus pada relokasi, namun Wabup juga menggandeng Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) untuk membuat tempat relokasi PKL menjadi destinasi wisata. ” Sehingga dibicarakan nanti bagaimana anggaran ke depannya supaya tempat-tempat PKL yang menjadi rujukan pemindahan nanti sebagai pusat destinasi wisata, “jelasnya.
Upaya Pemkab Bondowoso kedepan untuk merelokasi PKL akan tetap berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, yaitu pertengahan bulan Februari 2020. ” Karena pembangunan (revitalisasi) alun-alun sudah berjalan bulan Maret, “tuturnya.
Beberapa PKL Saat ditanya soal aksi yang membentangkan spanduk ucapan terima kasih kepada Bupati Bondowoso karena memberikan dispensasi untuk tetap berjualan di alun-alun, Wabup mengatakan bahwa aksi tersebut kemungkinan hanya sekedar fetakompli. “Oh nggak ada. Kira rapat. Sesuai Perda, alun-alun itu peruntukkannya sudah jelas. Kita juga bagaimana menata Bondowoso sebagai destinasi wisata. Dampaknya untuk ekonomi, pengentasan kemiskinan juga dipikirkan, “tegasnya.
Sehingga, Pemerintah juga akan mempertimbangkan, Lanjut Wabup,nasib PKL ketika relokasi terwujud. Jangan sampai setelah para PKL dipindah ke Sentra Kuliner Ki Ronggo mereka dibiarkan begitu saja. “Sehingga perlu sentuhan-sentuhan agar kawasan Ki Ronggo menjadi destinasi wisata, “pungkasnya.(yus)
Komentar