Jembatan Buana Giri Perbatasan Desa Liligundi Sering Terjadi Kecelakaan, Bahkan Ada Yang Meninggal

Berita sidikasus.co.id

KARANGASEM – Disuatu Wilayah yang terletak di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bisa di bilang masyarakat nya hidup tentram, kehidupan masyarakat nya kesehariannya bertani bercocok tanam. Hidup saling rukun dan bergotong royong, Itulah Desa Buana Giri namanya yang berbatasan dengan Desa Liligundi. Dan hebatnya lagi Masyarakat Desa tersebut, tidak pernah telat membayar pajak yang bisa di kategorikan masyarakat taat pajak.

Namun sangat disayangkan, Desa yang selalu taat membayar pajak, akan tetapi Infrastruktur kurang memadai, terutama akses jalan yang sering dilalui kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat untuk membawa hasil panen dari Kebun mereka yang akan di jual menuju ke Pasar Bebandem jalur arah ke Kecamatan Bebandem.

Dalam hal ini bisa dikatakan Pemerintah (Dinas) terkait sangat tidak memperdulikan dengan keselamatan warga Didesa tersebut. Mengapa dikatakan demikian, sebab warga yang sering melintas di perlintasan Jembatan “Buana Giri ” sering kali terjadi kecelakaan murni akibat jalan terjal dan tikungan tajam.

Ada suatu ketika sepeda motor yang melintas di Jembatan Buana Giri, karena sudah tidak bisa terkendali, sepeda motor tersebut jatuh dari Jembatan yang kedalamannya diperkirakan sekitar kurang lebih 20 Meter. Dikarenakan salah satu penyebabnya, Jembatan tersebut terlalu sempit untuk di lewati. Apalagi Jembatan tersebut dilalui oleh bermacam-macam kendaraan angkutan, mulai dari Angkutan pasir, Hasil Kebun dan lainnya.

Ada berbagai paktor penyebab kecelakaan yang dialami oleh pengendara sepeda motor maupun roda empat sehingga terjadinya kecelakaan patal. Diantaranya karena tidak ada batas pelindung Jembatan seperti Pagar pembatas, Jembatan yang terlalu sempit dilewati, sampai- sampai pada saat pejalan kaki Melintas di Jembatan itu, tiba-tiba ada mobil lewat, secara spontanitas Para pejalan kaki mengalah untuk berhenti sejenak sambil menunggu Mobil itu lewat, barulah para pejalan kaki bisa melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang di tuju..

Awak media sidikkasus pada saat turun ke lapangan untuk melakukan konfirmasi ke masyarakat terkait sering terjadinya kecelakaan, ingin memastikan apa yang dikatakan warga sekitar memang benar adanya. Salah satu Warga sebut saja ” Nengah ( Nama samaran ) menjelaskan, Disini kami warga sangat ketakutan Pak.. Sebab sering kali terjadi kecelakaan, bahkan pernah ada kejadian yang sangat mengenaskan, pengendara sepeda motor yang sedang berboncengan Kecelakaan jatuh dari Jembatan, hingga parah. korban sampai patah leher dan pada akhirnya meninggal dunia tahun lalu, yaitu inisial ,W,D,dg, Merte dan ada pula yang kecelakaan Sepeda jatuh dari Jembatan hingga cacat pisik sampai sekarang.

Harapan warga masyarakat Dua Desa Yaitu Desa Buana Giri dan Desa Liligundi, kepada pemerintah agar segera jembatan tersebut di beri pagar pengaman dan Jembatannya diperlebar, agar supaya tidak ada lagi kecelakaan maut yang patal.

Masyarakat Desa Buana Giri juga meminta kepada pemerintah, harapannya agar supaya LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum) di pasang di beberapa titik, yaitu Depan Pure Maksan kawan, depan pure Puri Kaleran, di depan SD Nangke Buug, yang mana sangat penting, mengingat jalur transportasi tersebut rawan kecelakaan. Sehingga pada saat masyarakat Banjar Linggesane dari Utara menuju Jembatan yang sering dilalui oleh para umat Hindu menuju ” PURE AGUNG NANGKE yang dari Selatan merasa nyaman.

Yang mana penduduknya dalam satu Banjar Linggesane kurang lebih 750.Kepala keluarga. dan di Sebuane Giri kurang lebih 5000. penghuni Kampung, dan ada 15 Kedusunan. Agar supaya nantinya setelah ada Lampu Penerangan jalan umum Masyarakat tidak kegelapan lagi pada saat melintas di malam hari.

(Mertawan Bali)

Komentar