Berita sidikkasus.co.id
Apes, ingin nya meraup untung besar dengan modal minim, malah harus berurusan dengan petugas dari Polda Jatim.
Adalah Imam syafii (43) warga Dusun Munder Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Jawa timur.
Pasalnya, Imam Syafi’i digerebek Polda Jatim karena telah menggeluti usaha makanan ringan (Snack) sejak tahun 2014 lalu. Namun, Produksi makanan ringan (Snack) berupa kue bidaran itu, ternyata di dapati polisi telah menggunakan telur busuk (gagal tetas) sebagai bahan bakunya.
Akibat ulahnya yang merugikan masyarakat banyak, kini Polisi telah menjadikan Imam Syafi’i sebagai tersangka, dengan jeratan pasal 135 KUHP, Undang-Undang no18. th 2012 tentang pangan, berikut mengamankan barang bukti berupa 1 unit mobil box berisikan telur busuk sebanyak 5000 butir dan 1000 butir telur busuk siap olah yang berada di dalam pabrik.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jatim Kombes Pitra Ratu Langit saat Konferensi Pers di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (7/1/2020) kepada awak media mengungkapkan, bahwa setiap minggunya rata-rata 4 kali, pelaku memproduksi makanan camilan dan menghasilkan 150 ball, dengan keuntungan nominal 4,5 juta rupiah sekali produksi.
“Dalam proses produksi makanan camilan tersbut pelaku menggunakan telur busuk yang di peroleh dengan cara memesan pada seseorang yang bernama selli, pengepul telur asal probolinggo seharga 300 rupiah perbutir, padahal harga normal telur sehat 1000 rupiah perbutir”, ungkapnya.
Dia menambahkan, tersangka memiliki badan usaha yang bernama Rejeki hanya memiliki IMB dan ijin gangguan (HO), selain itu, juga tidak mendaftarkan merk Garuda di pemerintah setempat.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr. Bayu Wibowo IGN mengatakan, bahwa makanan yang bahannnya dari telur yang tidak layak konsumsi itu, biasanya tercemar bakteri e coli, penyebab penyakit diare.
“Karena bakteri e coli ini biasanya hidup di usus bagian bawah, tapi kalau masuk di bagian atasnya bisa menyebabkan diare”, katanya
Lanjut ia, kalau kebersihan kurang dan mengemasnya kurang higienis bisa-bisa makanan yang sudah di kemas itu jadi ter cemar. Selain itu, ada jenis bakteri tertentu sekalipun dengan pemanasan kadang kadang tidak mati.
Bakteri e coli itu, kata Bayu, termasuk akut. Sehingga hanya butuh waktu 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari, orang bisa diare. “pada intinya kalau telur busuk itu sudah tercemar bakteri dan itu merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman”, ujarnya
Dia juga mengungkapkan kalau hal itu sangat merugikan kesehatan, apalagi pada anak anak, karena daya tahan tubuh anak tidak sama dengan orang dewasa. “Dan perlu di ketahui bahwa penyebab kematian anak di indonesia pada kasus diare cukup tinggi. disamping gangguan pernapasan”, pungkas dr. Bayu. (Ria)
—
Kirim dari Fast Notepad
Komentar