Berita Sidikkasus.co.id
BANYUWANGI ~ Warga kontra tambang emas Gunung Tumpang Pitu kembali datangi kantor desa Sumberagung guna menemui Vivin Agustin selaku kepala desanya. Rabo (11/12/2019).
Kedatangan warga pada itu bermaksud meminta penjelasan atas dicabutnya rekom pencabutan izin tambang emas Gunung Tumpang Pitu yang sempat ditandatangani kepala desa Sumberagung beberapawaktu yang lalu.
Dalam penyampaiannya kepada awak media beberapa warga menyebutkan jika kedatangan mereka kali ini menindaklanjuti aksi pada hari Senin (9/12/2019) yang lalu dimana saat itu mereka tidak bisa bertemu kepala desa yang sedang ada acara rapat keluar kota.
“Kita datang hari ini untuk meminta penjelasan kepada kepala desa kenapa mencabut surat rekom yang sudah ditandatanganinya itu, bahkan kita bertekad akan tetap disini dan tidak akan pulang sebelum kades menemui kita mas”, ujar Paini (54th) salahsatu warga Sumberagung.
Menurut pantauan wartawan, warga mulai datang dan berkumpul mulai pukul 10.00 WIB, mereka sempat berorasi meminta kades keluar dari ruangannya.
Bahkan ada warga yang terlihat membawa karpet yang kemudian digelar didepan ruangan kepala desa dan duduk-duduk disana.
“Jika kades tidak mau keluar menemui warga, kita akan menginap disini, kita akan bawa alat memasak dan tidak akan pulang sampai kades keluar ruangan”, teriak salahsatu warga yang disambut tepuk tangan warga lainnya.
Sedangkan ketika Vivin Agustin ditemui kepada awak media pihaknya menyatakan akan tetap menemui warga sesuai bentuk pelayanannya kepada masyarakat.
Namun Vivin Agustin meminta jika pertemuan harus sesuai prosedur yakni melalui perwakilan dan tidak semua warga harus ikut masuk keruangan kerjanya.
“Saya akan menemui warga namun saya meminta perwakilannya saja, selain itu sesuai prosedur pemerintahan jika melalui perwakilan apa yang menjadi tujuan mereka bertemu saya bisa tersampaikan dengan baik”, tutur Vivin Agustin yang saat itu tampak didampingi Sugiyo Dermawan selaku camat Pesanggaran dan juga Babinkamtibmas serta Babinsa desa Sumberagung.
(IKHSAN/TIM)
Komentar