TELAT BAYAR KAMAR KOS, EMPAT PENYEWA DI TEBAS PARANG

Gambar Ilustrasi 

Berita sidikkasus.co.id

Denpasar – Sungguh tragis nasib ke 4 Orang ini, I Nyoman Deg-deg (35), I Kadek Moyo, (36), I Ketut Sudita (40) dan I Ketut Kentel (28). Mereka berempat penyewa kamar Kos kosan di Jl.Mekar II Blok A VII Pemogan, Denpasar Selatan.

Tiba tiba Mereka didatangi penjaga kos yang bernama Pak Ming beserta kedua dua orang rekannya dan langsung saja menebas mereka berempat dengan menggunakan parang dan tombak.

Aksi penebasan ini berawal dari keempat korban yang telat membayar kos. Jumat (29/11) sore, pelaku yang bernama pak Ming datang menagih sewa kamar kos tersebut. Namun korban yang saat itu sedang pesta miras bersama teman-temannya malah mengeroyok pelaku. Tidak terima, pelaku pulang mengambil parang dan tombak serta mengajak dua orang temannya datang dan langsung menebas korban.

Hasil Keterangan seorang petugas di Mapolsek Denpasar Selatan ke awak media menjelaskan, “Mereka (pelaku – red) turun dari sepeda motor langsung menghunus pedang melakukan penebasan terhadap keempat korban secara membabi buta,”

Akibat kejadian itu, Nyoman Degdeg mengalami luka pada kepala, lengan kanan sobek kondisi kritis, Kadek Moyo mengalami luka sobek di lengan kanan dan jari kelingking kiri patah, Ketut Sudita mengalami luka pada punggung belakang akan diambil tindakan operasi, gigi depan patah dan Ketut Kentel mengalami luka tusuk di dada kiri dan masih akan dirontigen untuk memastikan kedalaman lukanya.
.
“Semua korban saat ini berada di Rumah Sakit (RS) Sanglah untuk diambil tindakan medis. Juga ada satu orang yang kritis akibat luka tebasan di leher,” tutur petugas itu.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Hadimastika mengatakan kepada awak media, pelaku saat ini telah diamankan di Mapolsek Denpasar Selatan dan sedang menjalani pemeriksaan secara intensif. Namun hasil pemeriksaan sementara, motif penebasan tersebut karena para korban telat membayar sewa kamar kos. “Motifnya, karena pembayaran kos yang telat,” katanya singkat. ( DTM )

Komentar