Pengerjaan Proyek Plengsengan Di Desa Tekung Lumajang Diduga Molor

Berita Sidikkasus.co.id

Lumajang _ Pengerjaan proyek di dusun Kembang, desa Tekung, kecamatan Tekung, kabupaten Lumajang, Jawa timur (Jatim) diduga molor.

Pasalnya, Beberapa hari yang lalu, tepatnya Sabtu siang, (23/11/2019) media ini mendatangi lokasi pengerjaan proyek tersebut, memotret, karena sejumlah material batu dan pasir, dirasa membahayakan pengguna jalan (ditaruh ditepi jalan hingga masuk ke badan jalan).

Juga, dilokasi proyek seperti tak ada papan nama. Dari mana proyek tersebut dilaksanakan, berapa anggaran dan azas manfaatnya untuk apa.

Tak lama kemudian, setelah mengitari lokasi proyek, ada sebuah papan nama proyek, disandarkan di tembok rumah warga disebrang sungai.

Papan nama tersebut, bertuliskan pengerjaan peningkatan afvour cengkerek dengan nomer kontrak : 602.1/1875.46.001 / 427.59 / 2019.
Lokasi : Desa Tekung
Volume : 1 Paket
Biaya : Rp. 169.321.000,00.
Waktu Pelaksanaan Mulai : 23 September 2019.
Selesai : 21 November 2019.
Pelaksana : CV Putra Zakii
Konsultan Pengawas : CV Tri Reka Adhigana Konsultan.

Namun, Selasa (26/11/2019), sejumlah awak media kembali mendatangi lokasi proyek tersebut. Anehnya, papan nama yang sebelumnya bersandar di tembok rumah warga tersebut sudah tidak lagi ditempat.

Akan tetapi, material batu sudah pindah ke seberang tak lagi ditepian jalan. Namun, sebagian masih berceceran ditepian sungai.

Dan nampak sejumlah pekerja, masih terlihat meneruskan pekerjaannya pada bagian plengsengan pinggiran sungai.

Terpisah, Gunawan, Kabid (Kepala Bidang) Pengairan PU Kabupaten Lumajang, saat dikonfirmasi media ini, melalui telepon selulernya, Selasa (26/11/2019) untuk memperjelas informasi tekait proyek tersebut, dia menjawab akan berkoordinasi dengan pengawas.

“Saya tidak hafal, nanti saya konfirmasi pengawasnya. Saya tidak hafal lokasinya, kalau pengawasnya kan hafal,” ucap dia.

Perlu diketahui, jika papan nama yang sebelumnya sempat bersandar di tembok rumah warga itu benar milik proyek tersebut, bisa dikata molor. Jika bukan, publik menanti kwalitas akan hasil pelaksanaan proyek tersebut. (Ria)

 

Komentar