Sidoarjo, Penimbangan bandeng kawak di Halaman Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H. Hasilnya Bandeng milik H. Mohammad Sanaji Warga Desa kalidawir, RT04,RW01 Kecamatan tanggulangin, Asal Tambak Tegalsari Jabon, dinobatkan menjadi Juara 1, Berat bandeng tersebut mencapai 7,66 kg.
Bandeng yang berusia 8 tahun dengan memiliki berat 7,66 Kg dan panjang 85,5 cm tersebut mengalahkan enam peserta lainnya yang ikut kontes di Dinas Perikanan Kab. Sidoarjo, Selasa (12/11).
Untuk Juara 2, bandeng kawak milik H.Mustofa dengan berat bandeng 6,64 Kg usia bandeng 6 tahun, juara 3 bandeng kawak milik H. Ilyas dengan berat 6.54 Kg usia 7 tahun, dan Juara 4 bandeng kawak milik Sutriman yang mempunyai berat 5,85 Kg usia 8,5 tahun.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH.,M.Hum yang ikut menyaksikan penimbangan bandeng tersebut mengatakan, setelah ditimbang, bandeng dilelang besok malam. Hasilnya akan digunakan untuk kegiatan sosial. Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun. “Pakai bandeng karena lambang Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Pria yang akrab disapa Abah Ipul ini mengatakan, bandeng asli Sidoarjo memiliki ciri khas dibandingkan daerah lainnya. Bandeng Sidoarjo rata-rata berbibir merah. “Seperti pakai lipstik,” imbuhnya.
“Semoga lelang bandeng kawak kali ini menjadi semangat bagi petani tambak untuk memajukan industri ikan dikota Sidoarjo,” cetus Bupati Sidoarjo H. Saiful ilah yang juga menjadi juri prosesi penimbangan.
Bupati pun berharap lelang bandeng dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H yang digelar besok malam semakin inovatif. Sehingga tidak sekedar event tahunan, dan bisa menghasilkan dana yang lebih banyak dari tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan hasil lelangnya lebih banyak dari tahun lalu,”Kata Abah Ipul.
Sementara itu, Plt.Kepala DInas Perikanan Sidoarjo H. M Bachruni Ariyawan mengatakan, kegiatan timbang dan lelang bandeng dilakukan untuk untuk memotivasi pembudidaya bandeng kawak. Sebab, potensi budidaya perikanan di Kabupaten Sidoarjo sangat besar.
“Bandeng kawak yang ikut dalam proses penimbangan, harus dari tambak asli Sidoarjo,”Ungkapnya Bachruni .
Untuk menentukan bandeng yang bisa ikut kontes, dia menyebutkan, ada beberapa persyaratan yang ditentukan, yaitu “tidak memiliki cacat fisik,dan kami survei dulu sebelum ikut kontas,” ujarnya. (Ron).
Komentar