BONDOWOSO – JKN. Hingga triwulan ketiga Tahun 2019, penyerapan anggaran Dinas PUPR Kabupaten Bondowoso, baru mencapai 35 persen. Sementara pelaksanaan pembangunan fisik sudah mencapai 73 persen.
Ketua Komisi 3 DPRD Bondowoso, Satriono mengatakan, bahwa rendahnya penyerapan anggaran, disebakan laporan dan dokumen-dokumen. Namun kata dia, Dinas PUPR berkomitmen dan memastikan, akhir 2019 pekerjaan APBD awal, hingga APBD perubahan sudah selesai. “fisik yang sudah 73 persen, keuangan yang baru 35 persen. Tapi keuangan kan temen-temen paham, ini mesti belakangan karena dokumen karena laporan dan sebagainya, “katanya usai Kunker ke PUPR, Kamis (31/10/2019).
Dijelaskan juga, di dalam RPJMD yakni di misi, salah satunya terkait dengan infrastruktur. Strateginya yang kelima itu percepatan peningkatan. Karena itu, harusnya pembangunan infrastruktur pun sudah bukan jalan biasa, melainkan lari.
Namun kata dia, kondisi pendanaan berkata lain. Dimana ada penurunan di DAU. Kemudian DAK juga masih asumsi, kemudian dana BK di provinsi juga belum positif karena APBD Provinsi belum ditetapkan. “Sudah kita catat di sini, kalau maunya cepat, modalnya ya mungkin harus sehat, dananya kan juga harus besar. Malah sekarang dananya turun,” ucap politisi PKB itu.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Bondowoso, Moelyadi mengatakan, bahwa soal progres pembangunan fisik di PUPR yang mencapai 73 persen, telah disampaikannya saat anggota komisi tiga mempertanyakan progres terhadap realisasi pada tahun 2019. “Adapun rapat kerja dengan Komisi 3, merupakan sinkroninasi titik, data, dan anggaran terkait RAPBD tahun 2019. “jelasnya. (yus/adi)
Komentar