JAKARTA – JKN. Salah satu Peneliti Sosial, Sarifudin.M.Si. menyoroti lambatnya pembangunan yang ada di kabupaten Pulau Taliabu khususnya dibidang Informasi dan Teknologi (IT).
ia memaparkan bahwa untuk beradaptasi dengan arus zaman yang kita kenal dengan era industri 4.0, yang harus kita miliki adalah skill atau keterampilan dan inovasi dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi.
“Apalagi Era Industri 4.0 ini ditandai dengan dunia Virtual, Digital, Cloud. Semua basic keilmuan yang kita miliki harus disinergiskan dengan penguasaan teknologi khususnya komputer” ungkap syaris sapaan akrab, saat di hubungi siang ini (27/10)
Alumni Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini menyayangkan percepatan pembangunan dibidang Informasi Teknologi (IT) Kabupaten Pulau Taliabu yang menurutnya sangat lamban. Hal ini dilihat dari kesulitan masyarakat untuk menggunakan fasilitas komunikasi dan internet di Pulau Taliabu.
Jika kita ingin maju, merespon perubahan yang begitu cepat maka dukungan fasilitas harus disiapkan oleh pemerintah. Generasi Taliabu secara kualitas setara dengan daerah lain, sudah banyak alumni universitas ternama di Indonesia bahkan beberapa diantaranya alumni luar negeri seperti Australia, New Zealand, dan Jepang. Namun, kualitas harus ditunjang fasilitas sehingga kita bisa lebih maju dalam era industri 4.0. Jika kualitas SDM atau bakat kita bagus, tapi tidak didukung fasilitas untuk bersinergi dengan teknologi, maka kita sama halnya kembali kemasa lalu, zaman tempo doeloe.
“pada intinya kualitas harus di topang dengan fasilitas”tegasnya.
Aktivis Sosial kelahiran Nggele Taliabu Barat Laut ini mengharapkan peran Pemerintah Daerah Pulau Taliabu agar lebih memikirkan generasi Taliabu dimasa depan, dengan menyediakan fasilitas (IT) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti internet, komputer yang memadai dan merata disemua jenjang pendidikan di Taliabu.
Namun, pemerintah daerah dalam menyediakan kemudahan akses internet harus memiliki catatan khusus, khususnya kepada guru sebagai tenaga pendidik agar meningkatkan fungsi kontrol terhadap siswa siswinya sehingga teknologi lebih di manfaatkan untuk hal-hal yang positif. Ibarat hukum aksi reaksi, teknologi besar manfaatnya jika positif digunakan dan sebanding dengan kerugiannya jika negatif digunakan, khususnya terkait moral karena begitu mudah dan bebasnya kita mengakses video, berita atau konten negatif melalui internet.
Reporter : Rajak
Komentar