BONDOWOSO – JKN.
Terkait pernyataan Plt kepala BKD ( Badan Kepagawaian Daerah) Bondowoso, Achmad Prayitno yang berbuntut panjang karena pernyataannya yang menyatakan kalau pemerintahan desa bukanlah lembaga Pemerintahan kini berujung pada aksi,seluruh kepala desa dan perangkat desa yang melakukan aksi damai tersebut meminta Plt kepala BKD di copot dari jabatannya.
Namun sangatdisayangkan, saat peserta aksi di depan kantor pemerintah daerah Bondowoso, nampaknya Bupati enggan untuk menerima perwakilan aksi,bahkan menutup pintu pemkab dan tidak ada jawaban apapun.
Hingga akhirnya peserta aksi menyampaikan aspirasinya di Halaman kantor DPRD kabupaten Bondowoso dan diterima dengan baik oleh ketua DPRD kabupaten Bondowoso, H.Achmad dhafir , wakil ketua DPRD, Sinung Sudrajat, Sekda H.Syaifullah berserta anggota DPRD yang lain.
Koordinator lapangan ketua SKAK Bondowoso, Sutrisno SH menyampaikan aspirasinya ,kami hadir disini tidak di bebani oleh pihak-pihak manapun kita hadir disini bukan untuk politik kami tahu diri kami pemimpin diujung tombak dibawah dan tidak mungkin hidup dengan politik yang salah. Kami hadir disini hanya menyampaikan aspirasi,kami sebelumnya mohon maaf kepada ketua DPRD dan seluruh anggota sebenarnya kami sudah hadir ke Pemkab, seandainya di Pemkab ini ada jawaban masalah apa yang kita hadapi tentu kami tidak akan hadir di kantor DPRD ini, “karena tidak ada jawaban kami hadir disini dan kami yakin DPRD adalah wakil rakyat yang bisa menyampaikan aspirasi untuk memperjuangkan kepala desa dan perangkat desa. “ujarnya.
Lanjut Sutrisno,Kami hadir disini karena tidak ada keadilan karena ada statement kegaduhan yang tidak enak di dengar dan sangat menyesatkan yang pertama kami tidak dianggap sebagian dari pemerintah kabupaten sehingga kita tidak akan lagi berpakaian yang kita pakai pada hari ini, kita lepas baju kita, kita tidak perlu lagi memasang papan nama berlogo pemerintah kabupaten Bondowoso, “karena kita sudah dianggap yayasan atau ormas mohon maaf ini yang pertama menyatakan keberadaan kami ditakutkan oleh PLT kepala BKD Bondowoso ini yang membuat kami hadir disini bukan karna unsur politik tapi dari hati nurani kita, “jelasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso H.Ahmad Dafir ditengah aksi damai tersebut mengatakan,yang pertama ini bukan demo tapi aspirasi, aspirasi itu keinginan semua orang boleh mempunyai keinginan selama keinginannya tidak bertentangan dengan perundang-undangan tentu keinginan kepala desa dan perangkat desa mempunyai keinginan tahun 2020 tunjagannya naik. “Saya mengamati apa yang dirasakan teman-teman kepala desa dan perangkat desa ada statement yang meresahkan yang rawan konflik dimasyarakat mulutmu adalah harimaumu dan jangan dikira kucing itu jinak suatu saat bisa mencakar dan mengigitnya, “terangnya.
H.Ahmad Dhafir juga mengatakan,bahwa yang menyatakan bahwa pemerintahan desa bukan bagian dari pemerintah mungkin lupa, “kemungkinan besar sebelum berstatement lupa tidak baca Undang-undangnya, “pungkasnya.(yus/Adi)
Komentar