BANYUWANGI – JKN.
Mengaku sempat ditolak partai politik, daftar sebagai bakal calon Bupati Banyuwangi di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020. Pengusaha, Edi Suprapto, putra daerah kelahiran Banyuwangi, tanggal 9 Feruari 1981 ini, tidak putus asa. Bahkan niatnya lebih menguat maju meraih simpati masyarakat Banyuwangi lewat jalur Independent.
Lewat release dikirim, Edi Suprapto menyampaikan bahwa tekat maju Bupati 2020 dari independent, baru di amini sebulan ini. Dorongan dari beberapa tokoh di Banyuwangi wilayah selatan yang menemui dirumahnya, Dusun Pekulo RT. 02 RW. 01 Desa Kepundungan Kecamatan Srono menjadi pecutan semangat terhadapnya.
“Ada beberapa tokoh dari Banyuwangi kota dan Banyuwangi selatan. Mendorong dan mendesak saya terus maju lewat jalur independent. Mereka (tokoh, red) mendengar ambil formulir dan daftar bakal calon bupati lewat partai politik telah ditolak,” kata Edi Suprapto yang akrab di sapa Gus Edi ini.
Baginya, kata Edi, buka soal kalah menang atau berhasil dan tidaknya jadi figur publik jabatan Bupati Banyuwangi. Melainkan demi kepercayaan masyarakat terhadap dirinya yang harus jadi dasar perjuangan maju kontestasi Pilkada Tahun 2020.
“Kalah dan menang itu, punya Allah SWT. Saya berusaha sekuat tenaga dan pikiran, inilah bagian ikhtiar demi amanat rakyat,” ungkap Edi.
Beberapa orang, mengklaim sebagai Relawan “EDI Se-BWI Independent’ (EsBI)-pun sudah terbentuk, hasil inisiasi dari pendukungnya sendiri. Bahkan mereka telah mulai bergerak mengumpulkan KTP (kartu kependudukan) masyarakat berikut tandatangan sebagai persyaratan Independent.
“Mereka yang mendorong, mereka yang deklrasi EsBI. Mereka sudah bergerak,” ungkapnya.
Sisi lain, niat maju jalur independent, kata Edi, dirinya merasa jadi korban devisit anggaran Banyuwangi. Maka itulah, niat ingin menjadikan Banyuwangi lebih baik lagi ditekatkan dirinya.
Berikut, pengalaman pendidikan Edi Suprapto: SD 3 Bagorejo, SMP 3 Rogojampi, STM Gajah Mada (Gama). Pengalaman organisasi: Kepramukaan. Aktifitas sosial: dekat dengan siapapun tidak tebang pilih. Prinsip hidup: seperti Ki Hajar Dewantoro “Ing Ngarso Sun Tulodho. Ing Madyio Mangun Karso. Tut Wuri Handayani”. (*)
Publisher : Teddy
Komentar