BANYUWANGI – JKN.
Tepat pukul 10.00 wib, Dispora menggelar, Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2019 dapat di laksanakan di lapangan RTH Maron Genteng dengan di ikuti 23 Negara pembalap sepeda dari 4 etape jarak tempuh 520.6 km.
Untuk stage pertama start di mulai dari RTH Maron Genteng sampai Finish depan Pemda Banyuwangi, dengan jarak tempuh 133.2 km, acara race tersebut sudah berulang kali di agendakan setiap satu tahun sekali, Rabu 25/9/2019.
Dalam kegiatan ajang balap sepeda Internasional tersebut di tahun 2019 ini dapat perhatian khusus serta dukungan oleh Bupati H. Abdulah Azwar Annas S. Sos. dan Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi Sik, SH. Yang mana beliau menyempatkan untuk hadir dalam kegiatan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen 2019. Diacara itu di iringi seni tari Buto dan Kebo – Keboan yang beriringan kolaborasi hadrah untuk menyemarakan ITdBI 2019.
Untuk rute start awal dari RTH Genteng, Karangsari, Sempu, Kalisetail, Kaligondo, Sumber Wadung, Genteng kulon, Gambiran, Yosomulyo Jajag, Yosowinangun, Cluring, Benculuk, Sraten, Sarimulyo, Srono, Sukonatar, Bangorejo, Wonosobo, Kaligung, Mangir, Gladag, Rogojampi, Lapangan Cangkring, Singolatren, Balak, Songgon, Sragi, Sumberbuluh, Gendo, Sragi, Sumberbaru Gumirih, Singonjuruh, Alas malang, Benelan Kidul, Lemahbang, Rogojampi, Kabat, Kedayunan, Kalirejo, Banyuwangi, Jalan Agus Salim, Perempatan cungking Penataban, Giri, Grogol, Kemiren, Jambe sari, Wisata Osing, Patung barong, Sasak perot, SMA Giri, Cungking, Dispora, Perliman, dan finish kantor Bupati Banyuwangi.
Dan akhirnya pertandingan race balap sepeda di menangkan di garis 5 Finish adalah Maral Erdene Bantmunkh dari Negara Mongolia berhasil di posisi pertama dan tercepat dengan waktu 3 jam lebih 3 menit.
Dari kemenangan Batmunkh secara simbolis mendapatkan apresiasi mengenakan Yellow Jerey dari Bupati H. Abdulah Azwar Annas S.Sos sebagai untuk pembalap ITdBI 2019.
Himbauan dari Kadispora Wawan Yadmadi menjelaskan,” terkait dengan khususnya internasional to de banyuwangi tahun 2019 kitakan harus tahu Filosofi dari sebuah event. Ini kenapa harus tahu Filosofi dari sebuah event agar semua khususnya dari tamu -tamu kita dari team beberapa Negara semuanya, datang ke Banyuwangi ini, hanya punya keinginan yang sangat luar biasa untuk mengikuti pertandingan balap sepeda ITdBI 2019,” pintanya.
Dari tahun ke tahun kita senantiasa mengevaluasi untuk menyempurnakan pagelaran kegiatan – kegiatan tersebut di mulai setiap ada penyelenggaraan kita harus bisa menyiapkan tematic – tematic yang berbeda.
Tematic ini menjadi sebuah roh untuk menciptakan sebuah event yang tidak hanya mensuportik – suportik biasa, tetapi bagaimana kita mengintertaiment sesuatu yang sangat menarik serta enerjik.
“Tahun ini kita dengan dukungan yang luar biasa alam kita punya giobat Nasional, sehingga menjadi paru – paru Biswier Dunia, dengan demikian juga di sampaikan oleh arahan Bupati untuk meminimalkan penggunaan sampah plastik dan sebagaian kita menggunakan alam jadi baik To Life baik To Nature.”
Bersepeda hanya untuk kehidupan bersepeda untuk alam dan inilah yang tepat dan kebetulan juga terjadi di beberapa Kabupaten ketika ada kabut asap dan sebagainya, malahan justru kita dapat menghasilkan sebuah oksigen, ini sudah di mulai dari tadi malam openingnya galadinya, hingga sekarang ini, Alas Purwo adalah salah satunya Hutan penuh misteri jadi bioskop Dunia termasuk pegunungan ljen ini juga dimensi strategi potensi keindahan alam yang sejuk,” tandasnya.
Sambung kata Wawan,” kemudian dari sisi penyelenggaraan kita untuk mencoba yang intinya adalah siapapun juga berterima kasih kepada temen – temen yang telah mempunyai karakteristik ide yang menarik masukan yang nanti akan kita garap ide – ide dari pimpinan kita bisa tindak lanjuti, sehingga terciptalah teklin – teklin dari sinergi kita, sering Bupati Banyuwangi menyampaikan ini tidak hanya sebuah tulisan saja, namun ini adalah sebuah wahana konsulidasi silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan sebagainya yang dapat mensuport pada ITdBI 2019 supaya di tingkatkan lagi.”
(edi/indahyani)
Komentar