Pasuruan, jejakkasusnews.co.id
Program PPUI (Perkumpulan Peduli Ummat Indonesia) yang di dirikan oleh Agus Santoso bersama istrinya Nilia Salim sejak tahun 2014 silam, dalam program ini Agus Santoso mereckruit sejumlah orang untuk di umrohkan ke tanah suci Mekah dengan biaya administrasi 250 ribu rupiah dan nantinya akan mendapatkan pesangon untuk umroh tersebut sebesar 97 juta guna untuk pegangan dan kebutuhan di rumah selama ditinggal untuk menjalankan ibadah umroh,
Seiring dengan jalannya waktu respons dari peminat yang punya keinginan untuk umroh ke tanah suci cukup tinggi/banyak, sehingga mereckruitlah karyawan guna untuk mengurusi beberapa orang yang ingin umroh di tempat atau wilayahnya masing-masing, hampir di seluruh Wilayah NKRI peminat tersebut mendaftarkan diri, dengan biaya yang sangat minim sebesar Rp. 250 ribu rupiah bahkan mendapatkan uang pesangon sebesar Rp. 97 juta rupiah hal yang tidak masuk di akal sebenarnya, namun para kandidat jema’ah umroh tersebut percaya, apalagi setelah mendapatkan pencerahan/wawasan dari orang-orangnya Agus Santoso, bahwa uang tersebut adalah uang dari orang tua angkat Nilia salim, yaitu (Anthony Salim), yang mengangkat sebagai anak dan nantinya akan di berikan harta dari dana hibah Anthony Salim, para kandidatpun percaya dan mendaftarkan diri untuk umroh dan ini sudah ribuan orang jumlahnya, sayangnya sampai sa’at ini
Agus Santoso belum dapat membuktikan dengan apa yang sudah di janjikan ke beberapa kandidat umroh
tersebut, sehingga banyak yang kecewa dan protes lewat beberapa orang-orangnya Agus Santoso, dan yang lebih parah lagi sa’at ini orang-orangnya Agus Santoso menghilang bagai di telan bumi dan lari dari tanggung jawabnya, sehingga menimbulkan banyak korban, baik materi maupun waktu.
Pria kelahiran lumajang ini di tahun 2015 tinggal di hotel Serayu Malang, bersama istrinya Nilia Salim dan anaknya Carla, serta beberapa karyawan yang di reckruitnya hingga mencapai 1,300 orang sa’at itu, salah satu pereckruit dari lampung datang dan membawa ke hotel tersebut dengan 4 bus dengan calon jema’ah unrohnya sekitar 200 orang, karena hotel Serayu sudah penuh maka disewakan hotel yang lain di sekitaran Malang, calon jema’ah dari lampung ahirnya tinggal beberapa hari kemudian salah satu calon kandidat umroh tanya kepada panitia, kapan saya berangkat umroh, panitia yang mereckruit pun bingung dan menanyakan kepada Agus Santoso bahwa calon jema’ah ini kapan di berangkatkan, dari pertanyaan tersebut menuai polemik, karena orang-orang yang dari lampung sudah pamit ke sanak saudara bahwa akan menunaikan ibadah umroh melalui program Agus Santoso, bahkan ada yang sudah melakukan tasyakkuran sehingga bila tidak jadi beragkat menimbulkan beban mental yang sangat berat, malu ke tetangga dan mengalami stress, karena bujuk rayu orang-orangnya Agus Santoso dengan alasan paspor belum siap dan pengurusan paspor harus di urus di wilayah masing-masing sehingga para kandidat calon jema’ah umroh tersebut pulang kembali ke lampung, beberapa media electernic (kompas tv) sa’at itu sempat meliput atas gagalnya pemberangkatan umroh yang di dirikan oleh Agus Santoso tersebut, sehingga di hotel serayu tempat berkumpulnya para karyawan juga menjadi polemik, pemilik hotelpun takut atas kegiatan tersebut tipu-tipu maka ahirnya pemilik hotel mengusirnya dan pindah ke Hotel Antariksa Karangploso Malang. (Ron/Tim Red). Bersambung………
Komentar