Kisah Korban Q-Net (Part 5) Pemuda Dari Pekanbaru Tertipu Temannya

Berita Jejakkasusnews.co.id

Lumajang, JKN. Dalam postingan di Grub Facebook Sahabat M.A.S atas nama Tarwoto, seorang pemuda dari Pekan Baru yang di bawa ke Medan yang dijanjikan bekerja dipabrik bagian gudang dengan gaji di atas 3 Jt, yang ternyata hanya akal-akalan saja dari senior member Q-NET. beginilah kisahnya….

Saat Tarwoto sampai di Medan, Tarwoto mencari alamat dengan menaiki becak motor. Disitu si tukang becak bertanya kepada Tarwoto “mau kemana dik”Tanya si bapak tukang becak, andi menjawab “mau ketemu teman mau di ajak kerja pabrik pak” kata Tarwoto. Si bapak pengayuh becak itu pun kaget dan berkata “perasaan tidak ada lowongan disekitar sini, dan kebanyakan anak muda disini malah merantau ke pekanbaru cari kerja” terang si Bapak pengayuh becak.

Akhirnya Tarwoto sampai di tempat tujuan dan disana ramai anak muda dan saling berkenalan satu sama lain. Masing masing dari mereka dari berbagai macam latar belakang ada yang mengaku kerja di mall, toko dan banyak lagi. digedung seminar disana berkumpul lah para pelaku bisnis QNET dan kami dicuci otak oleh mereka. Kami di iming-imingi dengan penghasilan yang fantastis. Disinilah Tarwoto langsung menegur temanya “loh kenapa begini”

Teman Tarwoto langsung minta maaf bahwa dia telah membohonginya. otak saya tau kalau bisnis itu sejenis penipuan dan harus mendaftar dengan memberikan uang sejumlah 10 JT.
Karena sudah merasa ada yang aneh, Tarwoto berusaha mencari alasan yang kuat agar bisa keluar dari gedung seminar tersebut.

Tarwoto dipaksa agar bergabung dan Tarwoto meng-iyakan ajakan tersebut, tapi dengan alasan saya harus pulang lebih dahulu untuk mengambil uang biaya pendaftaran padahal Tarwoto tidak memiliki uang sebanyak itu di kampung.
mereka mengarahkan kami untuk menjual harta atau aset mereka untuk bergabung dalam bisnis tersebut “jual saja apa yang kamu punya,kalau tidak gadaikan surat tanah rumah, dan kalau perlu berbohong kepada orang tua”.

Tarwoto pun akhirnya berbohong pada komplotan bisnis Money Game tersebut agar dapat pamit pulang kampung. “sebelum nya mereka menahan saya,tapi saya memaksa akhirnya diperbolehkan dan sebelumnya ijazah dan pakaian saya mau ditahan, namun saya menolak dan yang saya tinggalkan hanya sebagian pakaian saya saja” kata Tarwoto.

Kapolres Lumajang, AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban, SH., SIK., MM., MH., yang merupakan Putra daerah Dari Makassar yang menjabat sebagai Kapolres Lumajang mengungkapkan, “Para senior member QNet banyak yang menghalalkan segala cara untuk merekrut dan memaksa para korbannya agar untuk bergabung dalam bisnis QNet, mulai dari dibohongi adanya lowongan pekerjaan sampai mereka diperintahkan untuk menjual harta atau aset mereka supaya bisa bergabung dalam bisnis QNet tersebut,” ungkap Arsal yang merupakan alumnus S3 Universitas Padjajaran Bandung angkatan 2010, Rabu (11/09)

“Saya akan pelajari, apakah metode penipuan ini bersifat masif, sistematis dan terstruktur dari atas ataukan hanya kelompok-kelompok tertentu saja” terang Arsal yang juga alumnus S2 di UGM yogyakarta dan Alumnus S1 di UNS Solo.

Reporter: Riaman

 

Komentar