Giat santri Nusantara Bukti Santri tidak Identik dengan Kitab Kuning

Sidoarjo,jejakkasusnews.co.id –

Peserta Giat Santri Nusantara ke-1 Jawa Timur yang mewakili Kabupaten Sidoarjo hari ini, (28/8) dilepas oleh Ketua Kwarcab Kabupaten Sidoarjo Kak Nur Ahmad Syaifuddin, S.H., di Aula LP Ma`arif Sidoarjo.vGiat Santri Nusantara ini dilaksanakan di Kecamatan Arjasa Situbondo, pada tanggal 30-31 Agustus 2019.

Sebagai Simbol pelepasan peserta Giat Santri Nusantara ke-1 Jawa Timur, dengan penyematan peluit pimpinan sanggar oleh Ketua Kwarcab Kabupaten Sidoarjo.
Ketua PC LP Ma`arif Sidoarjo , Misbahuddin, menerangkan bahwa Kabupaten Sidoarjo untuk mengikuti Santri Nusantara ke-1 di Situbondo mengirim 56 siswa, dari 7 sanggar Pramuka. Mereka berasal dari SMK Plus Nu pemenang NU Award, Madrasah Aliyah Darul Ulum yang sering menjadi juara Bahasa Jepang, SMK Islam Krembung, dan SMK TPI Gedangan.

“Kita Kirimkan sekolah – sekolah yang berprestasi ini agar bisa membawa nama baik Ma`arif NU Kabupaten Sidoarjo,” harap Misbahuddin.

Sementara Ketua PC NU KH Maskun menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah dalam rangka menghadapi Hari Santri Nasional. Dan menunjukkan bahwa santri tidak identik dengan kitab kuning.
Santri harus mampu beretika, bersosial kemasyarakatan, menguasai dan mengasah ilmu pengetahuan.

Santri adalah modal utama bagi kita, generasi milenial yang dimiliki oleh Jamiyah Islamiyah khususnya Nahdlatul Ulama .
“Maka saya berharap Sidoarjo yang sudah dua kali memegang juara NU Award mampu berbuat banyak dalam rangka Giat Santri Nusantara Ke-1 Jawa Timur di Situbondo,” jelas KH. Maskun.

Ketua Kwarcab Kabupaten Sidoarjo menyambut baik kegiatan Santri Nusantara ini. Kegiatan ini merupakan perwujudan Sinergitas Pemkab Sidoarjo dengan Kwarcab dan LP NU Ma`arif Sidoarjo.
“Kita ini perlu membekali generasi muda bukan hanya kecanggihan ilmu saja, tapi harus ditanamkan akar budaya dan akhlak yang bagus, melalui kegiatan ini,” jelas Kak Nur.(Rony/eny)

Komentar