BANYUWANGI – JKN.
Warga binaan Lembaga Permasyarakatan (WBP) Lapas kelas 2 B Banyuwangi menjadi incaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menjadi wirausaha baru khususnya di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Untuk mengembangkan potensi terbentuknya wirausaha baru tersebut, sedikitnya 30 WBP diberikan pelatihan pengembangan produk furniture di Lapas Banyuwangi, kemarin (17/6).
Kasubdit Bidang Barang, Kayu dan Furniture Direktorat Jenderral (Ditjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) pada Kementerian Perindustrian,Tri Harsono mengatakan, Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai sektor mayoritas dari populasi industri di Indonesia berperan penting menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Para WBP juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan pelaku IKM di luar Lapas. “Dengan bekal keterampilan ini, nantinya warga binaan ketika kembali ke masyarakat dapat bekerja menjadi wirausaha baru secara mandiri,” ungkapnya.
Dengan pengembangan pelatihan itu diharapkan “lulusan” Lapas memiliki jiwa wirausaha, sehingga ada kompetensi atau kemampuan dalam melanjutkan karier setelah keluar dari Lapas secara mandiri. Lebih dari itu juga mampu menghasilkan inovasi produk kerajinan yang berdaya saing.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Banyuwangi, Sunaryo sangat bangga dan bersyukur jika Lapas Banyuwangi dilirik oleh Kemenperin untuk pengembangan wirausaha baru.
Sejauh ini, kata Sunaryo kualitas hasil kerajinan WBP Lapas Banyuwangi juga telah beberapa kali menembus pasar ekspor hingga ke sejumlah negara seperti ke negara Korea Selatan, Hongkong dan Jepang.
Produk kerajinan warga binaan yang diekspor adalah berbagai peralatan makan khas Korea yang terbuat dari kayu. Seperti piring, mangkuk, tempat nasi dan baki. “ Selama ini persepsi orang jika warga Lapas tidak produktif. Harapn kami setelah keluar kembali ke masyarakat, warga binaan juga mampu berkontribusi pada perekonomian daerah dan ikut mengangkat nama Banyuwangi di pasar internasional,” tandasnya. (ari)
Komentar